Forum Guru Honorer Negeri (FGHN) Kabupaten Ciamis saat audiensi dengan Komisi D DPRD Ciamis, Selasa (21/10/2025). Foto/Pepi Irawan.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Ribuan guru honorer negeri di Kabupaten Ciamis kini menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Setelah bertahun-tahun mengabdi mendidik generasi bangsa, mereka dihadapkan pada isu penghapusan program afirmasi dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Kegelisahan tersebut disampaikan oleh Forum Guru Honorer Negeri (FGHN) Kabupaten Ciamis dalam audiensi dengan Komisi D DPRD Ciamis, Selasa (21/10/2025).

Dalam pertemuan itu, FGHN meminta agar pemerintah mempertahankan jalur afirmasi bagi guru honorer negeri pada rekrutmen P3K tahun 2026.

Ketua FGHN Ciamis, Sidik Fatwanudin, S.Pd.I, menyebut penghapusan afirmasi akan menjadi kemunduran bagi guru yang telah lama mengabdi.

“Jika disamakan dengan pelamar umum, kami jelas dirugikan. Kami sudah bertahun-tahun mengajar di sekolah negeri, tapi masa depan kami justru tak menentu,” ungkapnya.

Sidik juga menyoroti belum adanya pelaksanaan Ruang Talenta Guru (RTG) di Kabupaten Ciamis. Padahal, di beberapa daerah program tersebut sudah berjalan baik.

Baca Juga :Sebanyak 100 Warga Ciamis dapat Layanan Operasi Katarak Gratis dari PLN dan RSUD

RTG, lanjutnya, menjadi wadah bagi guru honorer yang mengalami kendala administratif dalam pendataan dapodik, namun sudah dua tahun berturut-turut mengajar di sekolah negeri.

“Lewat RTG, guru honorer bisa mendapat kesempatan ikut seleksi P3K penuh waktu atau paruh waktu. Itu bentuk penghargaan terhadap pengabdian kami,” ujarnya.

Selain itu, FGHN juga mencemaskan kabar bahwa guru yang tidak lolos seleksi P3K paruh waktu akan dirumahkan. Bahkan, beredar informasi bahwa dalam beberapa tahun ke depan tidak akan ada lagi rekrutmen P3K di Ciamis.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Ciamis, Anggia Herfianti, mengaku turut prihatin terhadap kondisi guru honorer.

“Sudah honornya kecil, mereka masih dihadapkan dengan ketidakpastian status dan masa depan. Saya merinding mendengarnya, sungguh ikut merasakan,” ucap Anggia.

Menurutnya, persoalan tenaga pendidik di Ciamis memang kompleks. Saat ini daerah masih kekurangan sekitar 3.000 guru, sementara 1.393 guru honorer belum memiliki kejelasan status. Selain itu, sekitar 300 guru akan memasuki masa pensiun tahun ini.

“Kalau guru saja masih gelisah dengan nasibnya, bagaimana masa depan pendidikan anak-anak kita bisa ditata dengan baik?” kata Anggia.

Ia menegaskan, Komisi D akan menindaklanjuti aspirasi FGHN dengan mendorong agar jalur afirmasi tetap dibuka dan guru honorer lama menjadi prioritas dalam seleksi P3K.

“Apa yang disampaikan dalam audiensi ini akan kami perjuangkan melalui koordinasi dengan BKSDM, BKN, dan Dinas Pendidikan,” tegasnya.

(Pepi Irawan/PasundanNews.com)