PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Institut Masyarakat Madani Indonesia (IMMI) kembali menyelenggarakan kegiatan diskusi. Kali ini mengangkat tema ‘Peluang Tokoh Jawa Barat Menjadi Menteri Dalam Kabinet Jokowi 2019-2024’ (10/7/2019).

Bertempat di café Dacosta, Bandung, serta dihadiri tokoh-tokoh Jawa Barat, diantaranya; Drs. Noery Ispanji Firman (Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi), Dr. Satria Wibawa, S.IP, M.Si (Sekretaris Departemen Hubungan Internasional FISIP UNPAD), serta M. Bena Aji Satria, S.AP (Ikatan Mahasiswa AMS Jawa Barat). Acara dihadiri oleh peserta dari organisasi kepemudaan dan masyarakat Jawa Barat.

Acara diskusi kali ini digagas oleh IMMI dengan dasar pemikiran bahwa Jawa Barat sebagai salahsatu Provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk paling banyak, ditambah dengan bertebarannya SDM berkualitas menjadikan kader dari Jawa Barat layak untuk diperhitungkan memasuki jajaran Menteri. Namun disisi lain, hasil Pilpres 2019 di Jawa Barat menunjukan bahwa Jokowi-Ma’ruf kalah dalam perolehan suara dari pasangan Prabowo-Sandi, hal ini menjadi lebih menarik ketika hasil Pilpres di Jawa Barat menjadi variabel dalam pertimbangan pemilihan menteri Kabinet Jokowi jilid II.

Dalam penyampainnya, Drs.  Noery Ispanji Firman menyampaikan bahwa tokoh yang maju mewakili Jawa Barat hendaknya mengenal karakteristik Jawa Barat, serta memiliki hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh Jawa Barat itu sendiri, sehingga benar-benar bisa menjadi saluran aspirasi bagi masyarakat Jawa Barat. Selanjutnya, Dr. Satria Wibawa, S.IP, M.Si memberikan pandangan dari sisi daya saing masyarakat Jawa Barat yang dinilai kurang untuk bersaing di level nasional, beliau melanjutkan bahwa penguatan karakter dan internalisasi pendidikan menjadi kunci bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat kedepan. Tidak lupa Dr. Satria memberikan kritiknya bahwa regenerasi tokoh Nasional yang berasal dari Jawa Barat dinilai tidak berjalan dengan baik, ini merupakan salahsatu masalah pokok yang harus segera diselesaikan. Terakhir, M. Bena Aji Satria memberikan pandangannya dari sudut sejarah bahwa masyarakat Sunda dan Jawa Barat memiliki saham yang cukup besar dalam kemerdekaan Republik Indonesia, salahsatu diantaranya ialah tentang prinsip Negara Indonesia yang berdiri lebih dahulu, kemudian Didik dan sempurnakan setelah itu. Bena Aji menambahkan bahwa hal ini diinspirasi dari kebisaan masyarakat Jawa Barat yang cenderung menikahkan lebih dahulu anak-anak mereka sebelum mempunyai pekerjaan, baru setelah itu proses pendewasaan datang.

Acara dibuka dengan penyampaian hasil survey IMMI tentang nama-nama tokoh Jawa Barat yang layak masuk jajaran Menteri Kabinet Jokowi Jilid II. dilanjutkan dengan penyampaian materi, kemudian sesi interaktif tanya jawab, kemudia diakhiri dengan penyampaian hasil diskusi.

Contributor : Abdul H

 

Artikulli paraprakVisioner Cerdas dan Berani, Jang Opik Cocok Pimpin Desa Sagara
Artikulli tjetërHUT Yonarmed 13 Ke-57, Anggota Kumpulkan 50 Kantong Darah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini