SUKABUMI, PASUNDANNEWS – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali memperkenalkan Program Bangga Kencana kepada masyarakat.
Hal itu terlihat dari acara Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020, pada Jumat pagi (06/11/2020) di Gor futsal RK FC, kampung Cijambe Kali Pasir Rt 11 Rw 05 Desa Sukaresmi Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
BKKBN melakukan ‘rebranding’ Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi Bangga Kencana. Rebranding tersebut bertujuan untuk memperbarui semangat dan ‘image’ program KB di tengah masyarakat.
Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Ir. Pitauli. R. Siregar mengatakan pengenalan pengetahuan orang dengan singkatan KKBPK masih sangat sulit di mengerti. Untuk itu pihaknya memikirkan agar publik terutama kaum milenial dapat mengerti program KB yang menyenangkan.
“KKBPK itu kan tidak merakyat susah diingat dan susah dibaca, kita susah menyebut KKBPK tapi orang awam bingung apalagi kaum milenial sekarang ini, makanya muncul penamaan baru penyederhanaan dicari-cari dicoba menelusuri dan mencoba memformulasikan akhirnya jatuh sampai ke satu nama yang disebut dengan Bangga Kencana yaitu pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan itu simpel sama dengan kita menyebut Pramuka yaitu praja muda karana kan enak mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat lebih paham dengan pembangunan keluarga yang sebenarnya,” terang Ir. Pitauli. R. Siregar saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, PAAK.
Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Irfan menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.
“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga,” tutupnya
Sementara itu, Komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, PAAK. Mengatakan Ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, manusia sebenarnya memiliki pilihan untuk bersikap. Respons cemas umumnya menjadi wajar dialami banyak orang ketika mengalami perubahan situasi. Contohnya, seperti masa pandemi Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia pada awal Maret. Masyarakat mendadak cemas dan takut tertular virus corona hingga mengakibatkan panic buying.
“Belakangan banyak ketidakpastian. Kondisi itu membuat orang sulit merencanakan masa depan. Hal itu membuat orang jadi jengkel. Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Untuk itu, diharapkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan jangan stress menghadapi pandemi ini. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan keadaan segera membaik.” Harapnya.
Dalam sosialisasi ini juga turut dihadiri Dinas PPKB Kabupaten Sukabumi, H. Mumuh SKM.,M.Kes.
Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan DPPKB Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. (Red)
BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, H. Bambang Hidayah dan Dani Danial Muhklis, melakukan kampanye di Lingkungan...