Doa Ziarah Kubur
Muslim sedang berdoa/Pixabay

PASUNDANNEWS – Mengetahui doa Ziarah kubur adalah hal. yang penting. Karena salah satu amalan yang sering di lakukan orang-orang Islam adalah Ziarah Kubur. Bahkan Nabi Muhammad SAW, dalam satu keterangan, menganjurkan umatnya untuk berziarah+ kubur.

Tujuannya tiada lain ialah agar kita senantiasa ingat bahwa hidup di dunia ini tidak abadi, di mana pada akhirnya kita akan pergi meninggalkan dunia.

Ziarah kubur tidak hanya perihal datang dan berkunjung saja, tapi juga ada beberapa doa yang dapat dipanjatkan dan dikirimkan untuk kerabat yang sudah meninggal.

Di rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/5/2021), berikut ini beberapa doa ziarah kubur yang bisa kamu panjatkan lengkap dengan artinya:

1. Mengucapkan Salam

Ketika hendak masuk atau keluar rumah, umat muslim senantiasa di anjurkan untuk mengucap salam. Sama halnya ketika hendak ingin memasuki makam, di anjurkan pula untuk mengucap salam kepada para penduduk makam.

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

“Assalamu‘alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu‘adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun.”

Artinya:

Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat di tangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

2. Membaca Istigfar

Setelah membaca atau mengucap salam, yang selanjutnya dilakukan adalah membaca istigfar.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi”

Artinya:

“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.”

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Selanjutnya adalah mengirim doa dengan membaca surah Al-Fatihah yang di tujukan kepada para kerabat yang sudah meninggal atau wafat.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ

وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ

وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

“Bismillāhir-rahmānir-rahīm. Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.”

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami.”

4. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas

Setelah selesai membaca surah Al-Fatihah, maka selanjutnya dilanjutkan dengan membaca surah Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas. Masing-masing dibaca sebanyak tiga kali.

  • Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan ahad.”

Artinya:

“Katakanlah, ‘Dialah Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”

  • Al-Falaq

Artinya:

“Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus napasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.”

  • An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Artinya : “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.’

(Mul)

Baca Juga: Cair, Ini Besaran Hibah yang Diterima MUI Bandung Barat