Aliansi Bem Cianjur
Aliansi Bem Cianjur gelar aksi dan segel kantor DInas Pendidikan Cianjur

PASUNDANNEWSAliansi Bem Cianjur menggelar aksi di depan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Kamis (6/5).

Sebagai mahasiswa yang memiliki peran Agent Off Change “Agen Perubahan”.  Mereka menggelar aksi tuntutan dan menyegel Dinas Pendidikan.

Penyegelan Kantor Disdik Cianjur tersebut sebagai bentuk menyampaikan aspirasi.

“Ada kejanggalan kami, khususnya dalam ranah pembelajaran online. Momentum yang sangat besar bagi kami di hari Pendidikan nasional ini untuk menyampaikan aspirasi,” ujar koordinator aksi.

Adapun aksi tersebut di ikuti mahasiswa masing-masing berasal UNSUR, AL-AZHARI, AL-AZAMI, STISNU, UNPI, AL-ITTIHAD dan STISIP.

Berikut Pernyataan sikap Aliansi BEM Cianjur:

1. Presiden Mahasiswa Al-Ittihad

“Dinas Pendidikan Cianjur tidak memberikan penjelasan dan penekanan pembelajaran secara daring dan di lihat tidak efektif untuk pembelajaran secara daring.” Ungkap Kordinator Lapangan Munzir Presiden Mahasiswa Al-Ittihad.

Menurut mereka, Pemerintah kabupaten Cianjur semestinya memberikan fasilitas dan memperhatikan warga masyarakat kalangan menengah kebawah untuk mensejahterakan sektor ekonomi pendidikan saat ini.

2. Presiden Mahasiswa UNSUR

“Maka dari itu untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, dengan semangat bergerak serentak kita mahasiswa sebagai kaum penggerak serta kaum pembebasan harus terus mengawal dan mensejahterakan dunia pendidikan dari seluruh komponen yang ada agar terwujudnya bangsa yang cerdas seutuhnya,” Ujar Ahmad Abdul Latif selaku Presiden Mahasiswa UNSUR.

3. Presiden Mahasiswa UNPI

“Sudah satu tahun lebih masa pandemi berjalan, sistem pendidikan yang di rasakan belumlah maksimal. Tentunya ini tidak boleh di biarkan terus berlarut. Agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik dan merata sehingga bisa di rasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat,”. Ujar Hilmy Presma UNPI.

4. Presiden Mahasiswa STAI Al-Azhary

“Tentunya Dimomen Hari Pendidikan Nasional ini, menjadi momentum untuk kita mengevaluasi serta merefleksikan sudah sejauh mana efektifitas pembelajaran secara daring ini karena walaupun dari segi Transfer of Knowledge bisa teratasi, akan tetapi dari segi Transfer of Skill, Transfer of Value belum bisa tercapai,”.

“Sedangkan untuk tercapainya tujuan dari pendidikan sendiri bukan hanya aspek Kognitif saja yang di utamakan, melainkan Aspek Afektif dan Psikomotorik pun harus diutamakan pula, apalagi untuk anak yang mengenyam pendidikan ditingkatan dasar dan menengah,” Kutip Fairiza Presma STAI Al-Azhary

5. Presiden Mahasiswa STAI AL ITTIHAD

“Pada saat ini belum ada kejelasan bagaimana sistematis pembelajaran yang seharusnya di laksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang berada di kabupaten Cianjur. Saat pandemi ini terutama dalam pendidikan jarak jauh/daring. Sehingga yang terkena imbasnya bukan hanya tenaga pengajar saja melainkan siswa juga secara tidak langsung terkena dampaknya. Baik dari segi pembelajaran maupun pembentukan karakter. Dan bila sistem daring ini berlangsung dalam jangka waktu lama maka yang terkena imbasnya bukan hanya sektor pendidikan saja melainkan dapat berpengaruh kepada sektor-sektor yang lainnya juga”.

“Maka dari itu saya memberikan saran kepada pemerintah daerah terutama dinas pendidikan untuk segera membentuk aturan yang akan menjadi acuan bagi satuan pendidikan. Sehingga di masa pandemi dan masa transisi menuju era new normal nanti sistem pembelajaran akan lebih efektif, dan harapannya hak hak pelajar dapat terpenuhi dengan semestinya,” Ujar Mundzir Rifa’i selaku Presiden Mahasiswa STAI AL ITTIHAD.

6. Perwakilan BEM STISNU

“Di daerah terutama untuk cianjur yang saat ini sedang krisis pendidikan dengan IPM terendah di jawa barat. saya Abdurohman perwakilan BEM STISNU. Merasa tidak ada langkah serius dari jajaran pemerintah Kab Cianjur terutama dari Dinas Pendidikan Cianjur untuk keluar dari zona merah. Masa degradasi pendidikan di daerah, saya rasa dinas pendidikan dari awal pun tidak becus mengurusi permasalahan pendidikan yang ada di kab cianjur”.

“Harus ada formulasi baru dan trasnfaransi anggaran untuk dapat setiap insan intelektual dapat mengawal setiap anggaran yang masuk dan keluar, Ada keseriusan juga agar dalam membuat setiap kebijakan dan peraturan yang memang dirasa sudah ampuh maupun pas dan felefansip jika harus di terapkan di daerah Cianjur”.

“Kami muncul dari kesadaran dan di rasa saat ini cianjur yang kita pijaki sedang tidak baik-baik saja. Maka perlawanan adalah jalan keluar untuk IPM yang lebih baik.” Ungkap Abdurohman perwakilan BEM STISNU.

7. Abdurohman perwakilan BEM STISNU

“Perlu adanya evaluasi model pengajaran dan pembelajaran daring juga pengembangan kapasitas guru dan staff pendukung untuk sistem pembelajaran daring karena yang terjadi di lapangan imbas dari sistem pembelajaran daring ini cukup membuat tenaga pendidik juga siswa kewalahan,”.

“Jika orientasi, kebijakan dan praktik pendidikan di Indonesia tidak berubah dan tidak efektif, maka akan lebih banyak anak yang tertinggal dalam proses pembelajaran, terutama bagi kelompok ekonomi miskin.

“Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional 2021, Saya menekankan kepada pemerintah kabupaten Cianjur agar lebih fokus menangani permasalahan bidang pendidikan. Sebab keterjaminan sekolah dan pendidikan yang berkualitas merupakan investasi sebuah negara,” Ucap Dea Ayu Peronika selaku Presma STISIP Guna Nusantara.

8. Presma BEM STIT Al-Azami Cianjur

“Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Al-Azami Cianjur melayangkan sikap pernyataan TIDAK SETUJU terhadap kebijakan pemerintah terhadap Pembelajaran Daring saat ini. Dengan meninjau dan memperhatikan sikap Pemerintah yang terlalu Molor terhadap Pendidikan yang ada di Indonesia, khususnya di Cianjur,”.

Di samping itu, Pembelajaran Daring dinilai tidak begitu Efektif untuk Proses Pembelajaran di karenakan terhambat oleh beberapa faktor yaitu faktor Ekonomi Masyarakat. Signal yang ada di pelosok daerah, biaya yang cukup besar untuk membeli kuota internet, kurangnya berinteraksi dengan teman dan guru. Menurunnya pendidikan karakter di sekolah, tuntutan ekonomi rendah yang memaksa masyarakat untuk melakukan pelanggaran hukum,” Ungkap Muhamad Rizki PRESMA BEM STIT Al-Azami Cianjur.

Berangkat dari hal tersebut Aliansi BEM Cianjur menuntut pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar cepat menanggapi hal ini.

Kemudian mereka meminta pemerintah menyusun langkah kongkrit agar pendidikan di masa pandemi bisa berhasil, terutama demi Indonesia dalam meyongsong era Bonus Demografi.

(Fik)