Palembang, Pasundannews – Akhir-akhir ini ramai di bahas peta Calon Presiden 2024 mendatang. Walaupun masih tiga tahun lagi, akan tetapi beberapa nama sudah bermunculan, baik tokoh nasional maupun pimpinan partai.
Tak hanya itu, muncul juga nama Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Timur. Bahkan saat ini sedang hangat jadi perbicangan yakni Gubernur Sumatera Selatan.
Akan tetapi polemik bermunculan ketika Gubernur Sumatera Selatan bersedia hadir dan memaparkan jika di panggil untuk mengikuti penjaringan Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem.
Hal itu banyak menuai pro kontra di kalangan Civil Society Sumsel. Salah satunya dari Bambang Irawan Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel.
Bambang Irawan menegaskan jangan sampai Herman Deru kembali mendapatkan hadiah kejutan dari kalangan Civil Society Sumsel. Menurut Bambang hal itu lucu dan aneh jika Gubernur sumsel untuk ikut penjaringan Capres melalui Partai Nasdem.
“Lebih baik Herman Deru fokuskan dan konsentrasikan seluruh pikiran dan tenaganya untuk membangun Sumsel Maju. Lebih tegasnya penuhi dan tuntaskan RPJMD serta janji Politiknya saat berkampanye pilgub 2018 yang lalu,” terang Bambang dalam diskusi Online bersama Lembaga Strategis Center for Democracy and Civilization Studies (CDCS), Senin (14/6/2021).
Bambang menuturkan pola kepemimpinan manajemen pria yang akrap di sapa HD untuk Herman Deru masih sangat jauh tertinggal dengan beberapa tokoh Gubernur lainnya.
“Perbandingan pola manajemen kepemimpinan itu sebuah keniscayaan. Baik perbandingan dengan mantan Gubernur sebelum beliau maupun sesama Gubernur provinsi di luar sumsel,” jelasnya.
Sejauh ini kami mengamati betul sepak terjang Pak HD. Maka kami berkesimpulan Pak HD lebih baik mantap dan fokus saja urus Sumsel ini. Apalagi dengan Kondisi Politik Demokrasi saat ini yang sebenarnya menguntungkan posisi HD jika masih berkeinginan untuk melanjutkan dua periode menjadi Gubernur Sumsel,” pesan pemuda kelahiran Lubuklinggau 28 tahun silam itu.
Peluang Herman Deru Selain Calon Presiden 2024
Bambang juga justru menerangkan peluang HD kedepan dalam kondisi peta politik saat ini sangat menguntungkan. Karena hampir seluruh PJ Kepala daerah di sumsel nanti harus melalui persetujuannya dan inilah kata bambang salah satu modal politik HD kedepan.
“Pada kondisi politik demokrasi hari ini, sebenarnya ini sangat menguntung pak HD. Pertama, PJ kepala daerah harus dapat persetujuan beliau selaku Kepala Provinsi dan perpanjangan tangan Pemerintah pusat. Kedua, jarak menunggu masa periode pertama HD sebagai gubernur ke November 2024 nanti tidak terlalu jauh dan lama,” ujarnya.
Bambang berkeyakinan, jika kondisi politik saat ini di manfaati betul oleh HD dan timnya untuk kembali maju dalam Pilgub 2024 nanti. Maka HD sulit untuk di kalahkan oleh sparing politiknya atau Kompetitif politiinya nanti.
“Apalagi kita bisa saksikan saat ini Mesin Partai Nasdem di sumsel sudah di nyalakan oleh HD, dengan rakorda Nasdem di 17 kab/kota,” jelas Bambang yang saat ini juga sebagai Sekretaris KNPI Sumsel.
Bahkan bambang memberikan juga masukan kepada Pemerintahan HD, untuk lebih memaksimalkan birokrasi Pemerintahan provinsi. Hal itu agar memuluskan dan melancarkan rencana politik Pilgub 2024 yang akan datang. Tentunya, menurut Bambang untuk mengimbangi kekuatan Mesin Partai Nasdem Sumsel itu sendiri.
“Kalau boleh kita kasih masukan ke HDMY ya, inikan sudah jalan tiga tahun kepemimpinan HDMY di sumsel. Kalau dalam struktur organisasi mahasiswa dan sejenisnya itu ada proses Reshufle pengurus. Proses ini di lakukan jika banyak catatan yang memang harus posisinya di Reshufle itu pointny menurut saya,” tuturnya.
“Bisa saja Pak HD – MY juga melakukan Reshufle birokrasi Pemerintahan Provinsi tentu dengan memenuhi aturan undang-undang maupun perundangan yang berlaku. Reshufle birokrasi yang saya maksudkan itu jika itu di perlukan oleh HDMY untuk membantu kinerja kedua dalam menunaikan janji-janii politiknya,” tutup Jibon sapaan akrab Ketum Badko HMI Sumbagsel.
*Johan*
