Upaya penyekatan korban anak masuk.aumur oleh warga di Desa Tanjungsari Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis. Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Seorang anak bersama ayahnya di Dusun Tanjung, RT 14/RW 03, Desa Tanjungsari, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis masuk ke dalam sumur.

Anak tersebut bernama Rinka Gema Ramadani (5) dan ayahnya Doni Riana (35) alami musibah masuk ke dalam sumur pada Jumat 3 Mei 2024 pukul 14.00 WIB.

Sebagaimana keterangan relawan di lapangan, perwakilan dari Pengurus Karang Taruna Kabupaten Ciamis, Deni Permana menjelaskan kronologis insiden anak masuk ke dalam sumur.

Secara kronologis, diketahui bahwa pukul 14.00 WIB, ibu dari Rinka (5) sedang membersihkan sampah di pinggir rumah, sementara Rinka berada di belakang ibunya.

“Kemudian anaknya sedang bermain di atas sumur yang hanya ditutupi oleh penutup yang sudah rapuh, lalu terperosok jatuh ke bawah sumur,” kata Deni kepada PasundanNews.com, Jumat (3/5/2024).

Kemudian, tambahnya, sontak langsung melihat dan terdengar suara minta tolong, terlihat ke bawah ternyata anaknya sudah terjerumus ke dalam sumur.

“Ibunya segera minta tolong ke lingkungan sekitar,” terangnya.

Upaya Pertolongan Terhadap Korban 

Sebagai upaya pertolongan pertama, dilakukan selonjor bambu ke dalam sumur untuk menjadi pegangan bagi Rinka yang berada di sumur.

“Ayahnya, berupaya menolong masuk ke bawah sumur dengan tangga. Agak sulit karena diameter sumur agak kecil. Hingga akhirnya keduanya berada dalam sumur,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Deni, beberapa warga sekitar datang dan melakukan upaya pertolongan hingga akhirnya keduanya dapat diangkat dari dalam sumur tersebut.

“Korban masih bisa terselamatkan walau mengalami sedikit luka lecet, sempat mengalami gangguan pernapasan, lemas, pusing dan syok akibat kejadian,” terangnya.

Tempat kejadian merupakan sumur tua yang sudah lama tak dipakai berada dekat dari rumah korban. Kedalaman sumur sekitar 9 meter.

Sementara itu, petugas puskesmas yang memberi pelayanan di TKP menyarankan agar korban bersedia di bawa ke puskesmas untuk observasi.

“Namun keluarga menolak dengan alasan merasa baik dan ingin tenang beristirahat di rumah saja,” katanya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sudah dilakukan assessment serta evakuasi kepada korban.

(Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakBencana Banjir di Jawa Barat Akibatkan Kerusakan Struktural Infrastruktur Publik
Artikulli tjetërDampak Cuaca Ekstrem di Jawa Barat, Banyak Kerusakan Fasilitas Umum