PASUNDANNEWS – Perayaan hari Idul Fitri adalah momentum hari kemenangan bagi umat Islam. Pasalnya setelah satu bulan penuh berpuasa tibalah hari di mana umat merayakan kemenagannya. Biasanya selalu ada masakan daging merah di hari besar Islam tersebut.
Terkadang Idul Fitri atau Lebaran banyak suguhan seperti rendang, semur, opor ayam, ketupat. Hingga kue-kue kering jadi menu andalan ketika Lebaran.
Pasalnya, Selama berpuasa satu bulan. Momen kebebasan mengkonsumsi di siang hari membuat diri tidak terkendali dalam mengonsumsi sajian istimewa, termasuk masakan daging.
Ada baiknya sebelum kalian mengkonsumsi daging secara berlebihan. Sehingga perlu mengeketahui segala macam baik buruknya daging untuk tubuh serta batasan untuk mengkonsumsinya.
Apakah daging merah buruk untuk tubuh?
Daging merah merupakan seluruhnya bercorak merah di kala mentah serta senantiasa bercorak hitam sehabis di masak. Menurut NHS US, daging merah meliputi daging sapi, domba, sampai kambing.
Pakar gizi dari BikeRumor, Jessica Bartlett berkata kalau daging kaya hendak protein, serta diet balance memerlukan ini buat melindungi badan yang sehat menghasilkan bahan kimia yang di ucap asam amino.
“Hadapi luka, ataupun butuh pemulihan sehabis latihan, ataupun hari yang meletihkan di kantor? Asam amino terdapat buat membangun serta membetulkan otot serta tulang Kamu dengan membuat hormon serta enzim,” papar Bartlett, di kutip dari Metro UK.
Lebih lanjut, ia berkata kalau pada tingkatan sangat dasar daging merah memanglah sediakan tenaga untuk badan.
Tetapi, sebab terdapat banyak wujud santapan lain yang memiliki protein yang sama, seperti buncis, serta kacang-kacangan, telur, dengan begitu kamu tidak tergantung cuma pada daging.
“Di kala mengurangi daging dalam pola makan, tidak terdapat perubahan berarti dalam tubuh Kamu, sebab Kamu hendak mengubahnya dengan santapan berprotein besar yang lain,” tambahnya.
Pakar gizi serta penulis, Rhiannon Lambert berkata kalau memasukkan sebagian daging merah fresh serta unggas bermutu baik ke dalam santapan Kamu masuk ide sebab ialah sumber protein, serta mineral dan vit yang hebat tercantum zat besi, seng, serta vit B.
“Tetapi daging merah semacam daging sapi, domba, serta kambing pula memiliki lemak jenuh,” kata Rhiannon seraya meningkatkan,” serta riset sudah mengaitkan konsumsi besar ini dengan kenaikan kandungan kolesterol, aspek resiko penyakit jantung.”
Setuju dengan perihal ini, Bartlett mengatakan kalau daging merah serta olahan ditemui mempunyai kaitan langsung dengan kanker usus.
“Riset di saat ini menampilkan perihal itu di akibatkan oleh bahan kimia natural yang di temui dalam daging merah,” katanya.
“Ini tidak mengganggu semacam merokok, namun dalam jumlah besar dapat sangat beresiko.”
Kemudian, berapa banyak Kamu dapat komsumsi daging merah dan olahannya?
The World Cancer Research Fund (WCRF) menganjurkan orang berusia dewasa agar sedikit ataupun tidak sama sekali mengkonsumsi daging olahan serta sampai 350 gr-500 gr berat daging merah yang di masak tiap minggunya. Sedangkan pedoman Inggris menganjurkan tidak lebih dari 70 gr secara total tiap hari.
“Penemuan yang lebih baru merumuskan kalau makan 76 gr tiap hari, sekitar 3 potong masih bisa tingkatkan resiko kanker. Walaupun aspek pola makan serta style hidup secara totalitas pula berarti,” kata Rhiannon.
“Daging dapat jadi sumber utama lemak jenuh serta garam (tergantung pada tipe daging) dalam santapan. Dengan berupaya mengubah daging dengan opsi nabati semacam kacang- kacangan. Kamu bisa jadi bisa tingkatkan mengkonsumsi serat dalam santapan.” lanjutnya.
Rhiannon mengingatkan kalau tingkatkan mengkonsumsi bahan santapan dari tanaman dapat bermanfaat semacam kenaikan kesehatan pencernaan serta penyusutan resiko penyakit jantung serta kanker usus.
(Gus)