PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Lima orang siswa SDN Bojong, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur mengalami kejang-kejang dan dibawa ke Puskesmas setelah mengkonsumsi umbi gadung, kamis (10/10)

“Saat anak-anak yang lain masih melakukan kegiatan olah raga. Ke 6 anak tersebut main dibelakang sekolah, salah satu temannya mengatakan bahwa Gadung tersebut enak seperti Bengkoang,” ujar Yudistira salah seorang warga setempat.

Menurut Yudistira, dari 6 orang anak yang main dibelakang sekolah tersebut. Hanya 5 orang saja yang makan umbi Gadung tersebut, diantaranya Rehan (10), Fahri (10) dan 3 teman lainnya,

“Awalnya memang ada 6 anak, akan tetapi yang satunya tidak ikut makan, jadi 5 orang anak lainnya yang ikut makan salah satunya Rehan dan Fahri. Kalau yang lainnya saya lupa lagi nama-namanya,” tutur Yudistira.

Dikatakan Yudistira, anak-anak tersebut masih duduk dibangku kelas 4 SD.

“Mungkin karena kepolosannya, ketika dikasih tahu Gadung itu enak ya dimakan saja,” ujarnya.

Pada saat kejadian, lanjut Yudistira, ke 5 anak tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Cikalongkulon untuk diberikan perawatan Medis.

“Saya tidak tahu apakah mereka keracunan atau tidak, tetapi keluhan anak tersebut mengalami gatal dibagian tenggorokannya, saking tidak kuat menahan gatal jadinya kejang-kejang dan ada juga yang mual,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Cikalongkulon Budi menjelaskan saat diperiksa, pengakuan para siswa merasa pusing lalu mual. Selain itu bibir mereka juga bengkak. Setelah perawatan selama empat jam, kondisi mereka kembali pulih. Setelah menjalani observasi mereka diperbolehkan pulang.

“Mereka dibawa ke Puskesmas sekitar pukul 10.00 WIB, langsung mendapat penanganan termasuk diberi cairan infus. Setelah kita observasi selama dua jam, kondisi mereka membaik dan bisa pulang kami juga beri obat untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Menurutnya, hasil pemeriksaan siswa keracunan setelah menyantap umbi gadung yang dikira buah bengkuang. Memang dari segi rasa dan bentuk memiliki kemiripan jadi para siswa memakannya.

“Umbi itu memang bisa dikonsumsi, namun harus melalui proses pengolahan terlebih dulu. Jika langsung dimakan mungkin saja mengandung suatu zat yang berbahaya dan menimbulkan alergi,” tandasnya.

Artikulli paraprakKesehatan Jiwa Menjadi Salah Satu Prioritas Pemprov Jabar
Artikulli tjetërMenjelang Pilkades Serentak, Panita di Tekankan Untuk Jaga Netralitas