foto: Istimewa

PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Seorang warga di Cianjur meninggal dunia akibat DBD. Total ada 20 warga yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Bojongpicung terjangkit penyakit ini.

Satu korban yang meninggal bernama Iis Aisyah (42), warga Kampung Babakan Astana RT 01/01, Desa Sukajaya, Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.

“Korban sempat dirawat di RSUD Sayang Cianjur tanggal 17 Oktober 2019. Bahkan sempat masuk ICU pada tanggal 18 oktober 2019, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal,” Ucap dr Irvan Fauzy, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

Irvan mengatakan, pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 09.00 WIB Iis pergi berobat ke Puskesmas Cikondang dengan keluhan pusing, nyeri perut, dan muntah sebanyak tiga kali. Selanjutnya Iis diberikan diberikan obat paracetamol, dan antasid.

“Lalu pada tanggal 17 oktober 2019 pukul 20.00 WIB keluarga berinisiatif membawa pasien ke RSUD Sayang Cianjur menggunakan ambulans desa namun tanpa melibatkan petugas kesehatan,” tuturnya

Selanjutnya terang Irvan, pada 18 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB pasien masuk ICU, pukul 11.20 WIB pasien dinyatakan meninggal dan jenazah diantarkan pulang menggunakan ambulans.

“Kami terus melakukan visitasi kepada tiga desa di sana. Tempatnya kami gunakan madrasah, masjid, dan tempat umum lainnya untuk pengobatan warga,” jelasnya.

Asep Saprudin (56) suami Iis mengatakan, total ada empat orang dikeluarganya yang terjangkit DBD. Pertama Iis, kemudian dua anaknya dan terakhir ibunya.

“Anak dan ibu saya juga ikut terkena DBD. Saya sayangkan setelah 40 persen warga terjangkit baru ada penyemprotan,” ujarnya.

Bahkan, Asep menyayangkan ada beberapa tetangga termasuk istrinya yang terkena DBD namun biaya perawatan tidak digratiskan.

“Saya mohon tolong bantu warga yang musibah,” katanya.

Biaya perawatan akan ditanggung Pemerintah

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur H Herman Suherman, menyatakan bahwa dirinya melakukan pantauan langsung ke RSUD Sayang, disana terdapat 10 pasien dari Kecamatan Bojongpicung yang terjangkit DBD. Biaya perawatanpun akan ditanggung oleh Pemerintah kabupaten Cianjut.

“Kami dari Pemerintah kabupaten Cianjur khususnya yang terkena wabah DBD ini kami akan gratiskan,” Ujar Herman di Cianjur, Rabu (23/10/2019)

Saat ini ungkap Herman, Pemerintah Cianjur sudah melakukan penanganan Fooging ke desa-desa yang terkena wabah DBD tersebut. Pasalnya saat ini sudah memasuki musim pancaroba.

“Penanganan DBD ini bersama Dinas Kesehatan sudah melakukan Fooging. kami mohon waspada kepada masyarakat Cianjur ini adalah transisi waktu dari kemarau ke hujan biasanya itu disenangi oleh nyamuk DBD. Saat ini dari 20 orang pasien, sudah pulang 8 orang dan masih dirawat sekarang 10 orang, 1 orang meninggal namanya Iis Aisyah,” pungkasnya. (Fhn)

Artikulli paraprakKabinet Indonesia Maju Dilantik, Jabar Siap Ngabret
Artikulli tjetërLewat Omaba, Jabar ditargetkan Bebas Stunting