Pose bersama Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Angela Sri Meilani, SE.MM saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang di laksanakan di Situ Zen Kampung Cipeundeuy Desa Sukamulya Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi pada Kamis, 22 Oktober 2020.
SUKABUMI, PASUNDANNEWS – Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh BKKBN dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga, yang mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga.
Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Angela Sri Meilani mengatakan bahwa Tri Bina memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan orang tua maupun anggota keluarga lainnya dalam membina balita maupun remaja.
“Untuk balita berhubungan dengan pola asuh balita, perkembangan fisik atau tumbuh kembang balita, kemampuan motorik. Sedangkan untuk remaja mengenai cara efektif berinteraksi dengan remaja, bimbingan kepada anak remaja, dan lain-lain”, Jelasnya.
“Selain itu, Tri Bina juga mengedepankan kesejahteraan lansia agar tetap memiliki produktifitas yang baik di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, Tri Bina dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia)”, Ujar Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang di laksanakan di Situ Zen Kampung Cipeundeuy Desa Sukamulya Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi pada Kamis, (22/10/2020).
Baca Juga : BKKBN dan Komisi IX DPR RI Perkenalkan Lagu Bangga Kencana di Sukabumi
“Tribina merupakan program yang sangat berpengaruh bagi keluarga. Melalui program Tribina, diharapkan keluarga memiliki pemahaman serta pengetahuan lebih dalam membina balita, remaja, dan lansia. Dengan penerapan program tersebut, diharapkan setiap keluarga mampu mencapai kesejahteraan serta mampu mencapai keluarga yang berkualitas.” Lanjutnya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga terus berupaya untuk mengurangi angka stunting di Indonesia melalui program Bina Keluarga Balita (BKB). Dengan adanya program tersebut, angka stunting akan menurun karena langsung menyasar ke penyebabnya, bukan hanya penanganannya. BKB tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.
Lewat sejumlah hal, seperti kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral. Pelaksanaan layanan BKB saat ini sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD.
“Upaya yang saat ini dilakukan BKKBN untuk mencegah stunting diantaranya melalui Bina Keluarga Balita, kemudian melalui Keluarga Berencana sebagai upaya untuk pengaturan jarak kehamilan,” ujar Angela.
Angela menjelaskan, pencegahan stunting harus dimulai dari bayi yang belum lahir. Sampai dengan bayi yang sudah lahir di 1.000 hari pertama kehidupannya.
Orang tua juga harus mempersiapkan kesehatannya, agar stunting tak terjadi pada anaknya kelak. Salah satunya dengan tidak merokok bagi sang suami. Agar sperma yang dihasilkan lebih baik.
Baca Juga: Bupati Ciamis Hadiri Acara Penutupan Ziarah Waliyullah Muassis NU
“Bayi dibentuk plasenta hanya dalam waktu 16 minggu, placenta ini yang akan menentukan akan terbentuk bayi yang unggul atau tidak, maka pada perempuan dan ibu perlu ada asupan vitamin, zat besi, asam folat sejak sebelum hamil. Maka dari itu, ia meminta semua pihak untuk mencegah stunting dari hulunya.” Kata Angela.
Pengaturan jarak kehamilan sangat penting bagi masa depan ibu dan keluarga. Begitu juga dengan masa depan anak-anak nantinya. Cara tepat untuk menjaga jarak kehamilan dan mengatur kelahiran anak Anda yaitu dengan alat kontrasepsi.
“Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan, ada yang hormonal seperti pil, suntik dan implan. Ada juga yang non hormonal seperti IUD dan kondom juga vasektomi dan tubektomi.” Jelas Angela.
“Dengan adanya program Tri Bina dan dengan upaya pengaturan jarak kehamilan diharapkan dapat mencegah stunting dan keluarga di Indonesia menjadi keluarga yang sehat dan berkualitas.” Tutup angela
Baca Juga: Pengurus NPCI Ciamis Resmi Dilantik, Targetkan Juara Umum di Peparnas 2021
Dalam Sosialisasi ini juga turut hadir perwakilan dari Dinas OPD KB Kabupaten Sukabumi, Drs. Yudi Irwan.
Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. Pembagian sembako ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat. (red)
Artikulli paraprakPengurus NPCI Ciamis Resmi Dilantik, Targetkan Juara Umum di Peparnas 2021
Artikulli tjetërRapat BPK Wilayah Jabar, Wabup Yana; Ciamis Siap Ikut Pemeriksaan Anggaran Penanggulangan Covid-19