PASUNDANNEWS. COM, SUKABUMI – Lembaga Research and Literacy Institute, Perkumpulan Peneliti dan Pegiat Literasi mengadakan kembali kajian bulanan pada Jumat 22 Februari 2019 di Bandrek BP Kota Sukabumi.
Lembaga Research and Literacy Institute atau bisa disingkat (RLI) merupakan lembaga yang intens dalam bidang penelitian dan literasi khususnya di Kota dan Kabupaten Sukabumi lebih spesifiknya yaitu dalam bidang pendidikan.
Kegiatan yang baru ini dilakukan mengambil tema “Meretas Budaya Literasi, Menyemai Karakter: Upaya membangun Masyarakat Cerdas Tanpa Hoaks di Kota Sukabumi”. Merupakan upaya meretas permasalahan dalam bidang literasi khususnya pelajar di Kota Sukabumi.
Sebagai gambaran dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga RLI awal bulan Februari. Pada kajian ini digambarkan bahwa siswa SMA di Kota Sukabumi dalam bidang literasi masih kurang yaitu kurang lebih hanya 51,41% pelajar yang mau baca buku.
“Itupun membaca buku dikisaran waktu kurang dari 1 jam, ” ujar Isro Sekjen LRI.
Pelajar SMA di Kota Sukabumi secara umum menggunakan gadget per hari 6 jam. Hal yang digunakanpun beragam, Whatsapp, Facebook, twiitter, Instagram, Youtube dan seterusnya.
“Paling mengerikan adalah sebanyak 23,73% merupakan penikmat tayangan pornograpi, dan dari jumlah tersebut sebanyak 94,05% menonton tayangan pornografi sekitar 1 jam/hari,” lanjutnya.
Jika dikaji lebih dalam lagi ternyata banyak sekolah yang membolehkan siswanya membawa smartphone ke sekolah yaitu 78,25% sisanya melarang siswanya membawa smartphone ke sekolah.
Menurut Direktur LRI sekolah harus mampu menumbuhkan kemampuan akademik pada siswanya, juga guru sebagai pengajar harus memberikan teladan sebagai bentuk dari pembelajaran karakter yang harus tertanam dalam perilaku siswa.
Kajian ini juga dihadiri oleh Ketua IGI Kota dan kabupaten Sukabumi, Ketua PGM Indonesia Kota Sukabumi, Ketua Pergunu Kota Sukabumi, mahasiswa dan tamu Undangan lainya, kurang lebih 30 orang. (red)