BANDUNG. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang digagas oleh Calon Anggota Legislatif DPR-RI Boyke Febrian Mohammad, telah menjamur di Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Sebut saja Donat Boyke, yang menjadi ikon produk kuliner dan banyak digandrungi oleh masyarakat. Donat Boyke memiliki ciri khas tersendiri, karena dibuat dari kekayaan alam Jawa Barat, yakni berbahan baku ubi cilembu dan ubi ungu.

Boyke yang merupakan caleg Partai Golkar ini, menjadikan workshop UMKM Donat Boyke, sebagai media kreatif selama masa kampanye di Pileg 2019.

“Masyarakat membutuhkan konsep kampanye yang menarik dan kreatif, tidak hanya janji melulu. Oleh karenanya calon wakil rakyat harus memberikan nuansa baru dalam berkampanye. Donat Boyke yang digagas ini semoga bisa menjadi lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat. Itulah fungsi dari wakil rakyat,” kata Boyke, kepada redaksi, Jumat (22/2).

Boyke menjelaskan, selama berkampanye pileg, Donat Boyke telah menghasilkan 50 pengusaha baru di bidang kuliner. Sehingga peningkatan ekonomi kreatif lahir dari rumahan dan lapangan kerja pun dilahirkan dari proses politik ini.

“Alhamdulillah workshop UMKM bisa menghasilkan para pengusaha baru. Mereka berasal di berbagai daerah. Ada yang dari kecamatan buah batu, regol, bandung kidul, andir, cimahi tengah, cimahi selatan, dan daerah lainnya. Mereka berwirausaha donat boyke yang dijual di media sosial ataupun yang lain, dan mereka hanya tinggal menggoreng, memberi toping, dan menjualnya. Karena bahan baku nya dari saya,” jelas Boyke, yang maju di dapil I Jabar (Kota Bandung-Cimahi).

Sementara itu, salah satu penjual Donat Boyke Dewi Anjani (40) mengatakan, cara untuk memikat hati masyarakat dalam kontestasi politik hari ini haruslah dilakukan dengan cara kreatif. Seorang wakil rakyat kata Dewi, harus menciptakan solusi konkrit dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu peningkatan ekonomi.

“Pa Boyke sebagai wakil rakyat sudah sangat pas dan cocok. Karena yang dibutuhkan masyarakat ayeuna (hari ini), mengenai lapangan pekerjaan. Setelah saya mencoba untuk berjualan Donat Boyke alhamdulillah ada uang tambahan yang didapat dari penjualan itu,” demikian Dewi. (red)

Artikulli paraprakPelajar Sukabumi Hanya Baca Buku Kurang dari Satu Jam Sehari
Artikulli tjetërBandara Husein Sastranegara Ditutup, Haruskah?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini