Direktur Perumdam Tita Galuh Ciamis, Amsi Yudi Purwanto saat meninjau lokasi jebolnya Pipa tranmisi air baku di wilayah Sungai Citanduy, Gunung Cukup Sindangkasih. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Jaringan pipa transmisi air baku yang patah di wilayah Sungai Citanduy, Sindangkasih Ciamis telah selesai diperbaiki.

Perumdam (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) Tirta Galuh Ciamis mengklaim perbaikan pipa tersebut akan selesai pada 14 Juni 2024.

“Kami membutuhkan waktu dua hari untuk normalisasi pendistribusian air,” ujar Kabag Layanan Pelanggan pada Perumdam Tirta Galuh Ciamis, Dadan Firdaus Hielmy.

Dadan mengungkapkan, sesuai waktu yang dijanjikan, perbaikan pipa yang jebol tersebut butuh waktu selama 45 hari.

Dadan melanjutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan optimalisasi pipa tranmisi air baku sepanjang 12 kilometer tersebut.

“Optimalisasi pengisian pipa transmisi sepajang 12 KM (kilometer) dari Gunung Cupu sampai Sindangsari, waktu sekitar 2 hari,” katanya.

Dadan menjelaskan, optimasilasi ini perlu dilakukan karena pipa transmisi masih kosong dan hanya terisi udara saja.

Dadan mengungkapkan, perbaikan jaringan pipa tranmisi ini bisa selesai berkat dukungan dari semua pihak.

Selian itu, Informasi terkait pekerjaan pun terpublikasikan dengan baik kepada pelanggan.

“Informasi pekerjaan terpublikasikan dengan baik. Berkat dukungan dari pelanggan akhirnya perbaikan pun selesai. Semoga tidak ada kendala,” ungkapnya.

Akses Jalan dan Medan yang Rawan Jadi Kendala Proses Perbaikan Pipa 

Dadan menuturkan, saat perbaikan tersebut pihaknya menemukan beberapa kendala salah satunya akses jalan untuk membawa alat dan material perbaikan.

“Memang yang jadi kendala itu akses jalan dan medan yang cukup rawan diatas ketinggian 12 meter tebing Citanduy, kami inisiatif bikin akses jalan sendiri,” katanya.

Dadan juga mengungkapkan, kejadian tersebut menjadi pelajaran penting untuk Perumdam Tirta Galuh agar selalu mengantisipasi kerawanan bencana alam.

“ini sebagai pelajaran agar ke depan kami sering kontrol wilayah yang rawan bencana longsor yang menyebabkan gangguan pada jaringan distribusi air,” katanya.

Saat perbaikan jaringan pipa transmisi, lanjut Dadan, pihaknya memang menemui sejumlah kendala. Salah satunya akses jalan yang dilewati untuk membawa material.

“Yang jelas kendala itu medan, akses untuk material, kami hanya bisa berjalan di atas pipa. Kemarin kita bikijn akses sendiri. Lokasinya kurang lebih ada di ketinggian 12 meter tebing di Citanduy, sehingga menyulitkan,” ungkapnya.

(Hendri/PasundanNews.com)