Pengamat Politik sekaligus Wakil Rektor 1 Universitas Majalengka Dr. H. Diding Bsajuri, M.Si

PASUNDANNEWS.COM, MAJALENGKA – Wacana Pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia belakangan ini semakin hangat. Beberapa tempat di Pulau Kalimantan sudah masuk menghiasi lini masa pemberitaan yang diproyeksikan menjadi Ibukota, hanya saja sampai detik ini belum juga diberitahukan persisnya lokasi yang akan dijadikan ibukota yang baru.

Opsi lain di luar Pulau Kalimantan yang bisa menjadi pilihan adalah di wilayah Jabar yaitu di Jonggol Kab. Bogor dan Kertajati Kab. Majalengka, hal tersebut diutarakan politisi Partai Gerindra Fadli Zon dalam Acara ILC TVONE pada Selasa Malam.

Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Wakil Rektor 1 Universitas Majalengka, Dr. H. Diding Bajuri, M.Si memberikan pandangannya terkait potensi Majalengka menjadi Ibukota Negara.

“Saya pernah mendengar dari beberapa orang yang berpandangan prediktif futuristik dari pinisepuh Majalengka bahkan pernah diungkapkan oleh Bapak H. Sutrisno mantan Bupati Majalengka, yang mengatakan ..sudah ada Penerawangan Sesepuh Majalengka sejak dulu yang meramalkan bahwa Majalengka suatu saat akan mengalami perkembangan yang luar biasa termasuk disebut-sebut akan menjadi pusat negeri…” ucapnya

Diding menambahkan, bahwa ada sumber lain yang mengungkapkan bahwa Sriwijaya akan pindah ke tanah Pasundan.

“Fakta Kabupaten Majalengka saat ini, dengan hadirnya BIJB sudah mulai menjadi medan magnet yang memiliki pengaruh kuat sebagai poros yang dapat mengatur keseimbangan kemajuan serta menjadi media penghubung antar wilayah Jawa Barat bagian selatan dan utara serta bagian barat dan timur.” Tambahnya

Lanjut Diding, Majalengka dalam hal ini Kertajati menjadi suatu keniscayaan apabila menjadi opsi menjadi Ibu Kota yang menjadi Pusat Pemerintahan Negara Republik Indonesia menggantikan posisi Jakarta.

“Setidaknya saya berpendapat berdasarkan pada beberapa faktor, pertama dilihat dari aspek Topologi, Kertajati termasuk daerah dataran rendah yang memiliki lahan yang cukup luas yang memiliki kecenderungan sangat kecil adanya resistensi bencana alam misal gunung berapi, banjir dan gempa sehingga sangat mungkin untuk dilakukan penataan sesuai protype Ibu Kota Negara.”

“Kedua secara Geografis, Kertajati Kabupaten Majalengka pada umumnya posisinya terletak di tengah Pulau Jawa yang sangat tepat menjadi katalisator dalam menjaga keseimbangan serta perkembangan dalam perspektif ipoleksosbud hankam di Pulau Jawa serta NKRI pada umumnya.”

“Di tinjau dari Aksesibilitas, Kertajati saat ini, dengan telah hadirnya BIJB sangat visibel serta aksesibel baik dari aksesibilitas darat, laut dan udara, telah BIJB akan terkoneksi dengan rel kereta api cepat Jkt-Bdg-Kjt, Pelabuhan laut Cirebon dan Patimban serta terkoneksi dengan dua jalur tol Cisumdawu dan Cipali.”

“Yang terakhir dari aspek Politik dan keamanan, Jawa Barat, khususnya Kabupaten Majalengka memiliki kondisi yang mantap, sehingga dapat menunjang kondusifitas sebagai Ibu Kota Negara RI.” Pungkasnya

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, menurut Diding, sangat memungkinkan apabila Kertajati menjadi opsi sebagai Ibukota negara Republik Indonesia.