Akademisi Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Aan Anwar Sihabudin. Foto/Hendri.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Akademisi Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Aan Anwar Sihabudin memberikan pandangannya tentang defisit anggaran yang terjadi di Kabupaten Ciamis.

Diketahui, sebelumnya Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan curhatannya perihal sulitnya berinvestasi di Kabupaten Ciamis.

Bupati Herdiat juga mengungkapkan keadaan defisit anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis yang mencapai Rp 250 miliar.

Berkenaan dengan ini, Aan menjelaskan bahwa defisit anggaran yang terjadi di Kabupaten Ciamis ini bisa dilihat dari segala hal.

“Kalau kita melihat dari perkembangan Kabupaten Ciamis yang menjadi penyebab defisitnya apa dulu, kan pasti ada indikatornya,” kata Aan kepada PasundanNews.com, Jumat (28/7/2023).

Aan memaparkan, defisit anggaran tersebut, menurutnya bisa ditutup dengan upaya menaikkan pemberdayaan masyarakat.

“Potensi Ciamis pada sektor pertanian sangat besar. Desa-desa punya anggaran yang bersumber dari pusat, baik itu dari alokasi dana desa, maupun bantuan hibah lainnya dari pendapatan desa itu sendiri,” papar Aan.

Dari pengembangan pertanian tersebut, tambahnya, yang perlu pemerintah bidik yaitu pembayaran pajak.

“Kalau kita melihat pajak, masyarakat bisa bayar pajak kalau mereka punya daya saing, atau berdaya,” tutur Aan.

Tapi, imbuhnya, jika masyarakat tidak bisa membayar pajak tentu peran yang harus maksimalkan dari sejumlah dinas yang selaras dengan kebijakan Bupati.

“Ada sinkronisasi yang para dinas inginkan sesuai dengan keinginan Bupati, atau sebaliknya. Misalnya Dinas KUKMP, Pariwisata dan dinas yang lainnya,” kata Aan.

Baca Juga : Bupati Herdiat Ungkap Defisit Anggaran Pemkab Ciamis Mencapai Rp 250 Miliar 

Optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah

Aan menuturkan, Pemda perlu mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD Kabupaten Ciamis.

“Melihat dari sisi lain, ada BUMD yang benar-benar harus fungsikan secara optimal agar tidak terjadi kebocoran-kebocoran anggaran lainnya,” katanya.

Selanjutnya, kata Aan, anggaran daerah perlu stabil dengan alternatif mendatangkan sejumlah investor ke Kabupaten Ciamis.

“Agar anggaran bisa stabil, bangun dulu masyarakatnya sehingga berdaya. Untuk memudahkan investor datang, jangan persulit perizinannya,” ucapnya.

Aan juga menilai, Pemkab Ciamis sendiri telah menetapkan kawasan industri, namun belum berjalan sepenuhnya.

“Misal memberikan kelonggaran kepada para investor dengan per sekian tahun, jangan dulu dipungut pajak. Setelah berjalan stabil, baru pajaknya maksimalkan,” jelas Aan.

Baca Juga : Rendahnya Investasi di Ciamis, Ini Tanggapan Dekan FE Universitas Galuh 

Kajian Akademik untuk Mencari Akar Defisit Anggaran

Lebih lanjut, kata Aan, mengenai defisit anggaran perlu dilakukan penelusuran lebih jauh secara kajian akademik.

“Bidang apa yang akan digalinya, Ciamis potensinya melimpah. Bisa saja nanti sebagai ajang atau sumber-sumber PAD. Kemudian juga perlu ada kebersamaan antara legislatif dan eksekutifnya,” paparnya.

Apakah bidang pendidikan, kesehatan, atau kepentingan umumnya seperti apa. Faktor-faktor tersebut, tutur Aan, yang perlu ditelusuri.

“Secara kasat mata memang defisit, nah cari sebab-sebab apa. Akademisi perlu dilibatkan untuk meneliti, karena perlu dicari sisi mana yang membuat defisitnya,” katanya.

Ia pun menyampaikan, pentingnya memilah prioritas terkait pembelanjaan daerah dari APBD Kabupaten Ciamis.

“Memprioritaskan mana yang lebih prioritas. Sehingga tidak lagi terjadi kebocoran anggaran. Serta perlu perbaiki dengan program-program inovasi,” pungkas Aan.(Hendri/PasundanNews.com)