SUKABUMI, PASUNDANNEWS.COM – Sebanyak 45 Pengurus Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Umat Islam (PW HIMA PUI) Jawa Barat resmi dilantik, Sabtu (6/2/2021).
Meski ditengah pandemi Covid-19, pelantikan yang bertempat di Auditorium KH. Ahmad Sanusi, Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum Kota Sukabumi ini berlangsung begitu khidmat.
Pelantikan tersebut mengusung tema “Rekonstruksi Pergerakan Kader HIMA PUI Jawa Barat dengan Spirit Kebersamaan”.
Ketua HIMA PUI Jawa Barat, Isep Saepulloh, SH. mengatakan, para pengurus yang dilantik ini merupakan SDM dari PUI Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.
“Para pengurus ini akan diposisikan di 8 bidang yang ada di struktur, yang sebelumnya dilakukan seleksi interview dan wawancara,” kata Isep melalui rilis yang diterima PasundanNews.com, Minggu (7/2/2021).
Dalam program kerja ke depan, Isep menjelaskan, pihaknya akan fokus melakukan pembenahan pengurus dan peningkatan kaderisasi.
Menurut Isep, ada tiga hal yang menjadi ekspektasi HIMA PUI Jabar yang harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab oleh setiap masing-masing pengurus.
Pertama, HIMA PUI Jabar harus tampil sebagai perekat ummat. harus menjadi pemersatu dalam pergerakan wadah organisasi mahasiswa. Dengan kearifan lokalnya, doktrin Intisab dan Islah Tsamaniyyah.
Kemudian yang kedua, lanjut Isep, menjadi pelayaan ummat. Harus hadir melayani kegelisahan ummat agar lebih baik. Mengakomodir kepentingan ummat.
“Yang terakhir yaitu pembela ummat. bahwa HIMA PUI Jabar harus hadir membela kebenaran. Sudah sepatunya dengan daya nalar intelektual yang tinggi kita wajib membela kepentingan ummat di atas kepentingan pribadi,” jelasnya.
Isep pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam mensukseskan acara pelantikan ini.
“Semangat dan perjuangan harus kita rawat bersama untuk menuju PUI Jawa Barat semakin baik” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Majlis Syuro PUI, Dr. KH. Ahmad Heryawan, Lc. M.Si. atau yang akrab di sapa Kang Aher mengucapkan selamat sukses untuk pengurus HIMA PUI Jabar yang baru dilantik.
Kang Aher berpesan, pergerakan HIMA PUI harus lebih cepat dalam pergerakannya dibandingkan yang lain. Jadilah kader yang Wasatiyah, Taufikiyah dan Sumuliyah.
“Keberadaan hima harus menjadi penengah, keberadaan hima harus inklusi dan menjaga toleransi yang tinggi antar sesama pergerakan mahasiswa” pungkasnya.