BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat di Kota Banjar, Jawa Barat.
Sejak Januari hingga 13 Maret 2024, jumlah kasus DBD mencapai 51 orang, dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H Saifudin AKS MKes, mengungkapkan kekhawatiran atas peningkatan kasus DBD ini.
“Cukup tinggi, bukan hanya di Kota Banjar, tapi di Jawa Barat juga. Kasus di Kota Banjar, hingga saat ini sudah ada dua orang yang meninggal dunia,” ujar Saifudin di ruang kerjanya pada Selasa, (19/3/2024).
Dia juga menyampaikan bahwa kasus DBD di tingkat Provinsi Jawa Barat mencapai angka yang cukup tinggi, dengan jumlah kasus mencapai ribuan hingga 13 Maret 2024, dan 88 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Menurut Saifudin, tren peningkatan kasus DBD dipengaruhi oleh faktor cuaca dan perilaku masyarakat.
“Kasus DBD ini jelas, trennya cukup tinggi karena dipengaruhi faktor cuaca dan perilaku masyarakat,” ungkapnya.
53 Kasus DBD di Tahun 2023, Satu Orang Meninggal Dunia
Dia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2023, Kota Banjar telah mencatat 53 kasus DBD dengan satu kematian.
“Awal tahun sudah tinggi, mudah-mudahan saat ini mereda, semua sudah bergerak termasuk lintas sektor melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” tambahnya.
Untuk mengatasi penyebaran DBD, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam perilaku sehat dengan melakukan langkah-langkah 3M plus.
Yaitu, Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang barang yang memiliki potensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk, dan menggunakan obat nyamuk di rumah.
“Melakukan fogging saja tidak cukup, karena upaya itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Menurut saya yang efektif itu melakukan 3M plus,” tegasnya.
Untuk mendukung upaya pencegahan ini, pihaknya juga telah melakukan penyuluhan ke lingkungan masyarakat dan sekolah-sekolah, serta melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah.
“Penyuluhan ke SD dan SMP kita laksanakan, kita langsung melakukan pemeriksaan jentik nyamuk ke sekolah,” pungkasnya. (Hermanto/PasundanNews.com)