Petugas kesehatan saat melakukan fogging di perumahan Dobo, Pataruman, Kota Banjar, Minggu (24/3/2024). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Diketahui, per tanggal 24 Maret 2024  kasus DBD di Kota Banjar tembus di angkat 74 kasus, dari sebelumnya 64 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Banjar, dr Ika menyebutkan, kasus DBD terbanyak berada di kecamatan Langensari sebanyak 39 kasus.

Kemudian diikuti kecamatan Banjar sebanyak 17 kasus. Selanjutnya kecamatan Pataruman dengan 14 kasus, dan kecamatan Purwaharja 4 kasus.

Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar terus berupaya dengan melakukan fogging massal dan fogging khusus di beberapa wilayah.

“Untuk fogging khusus, kami akan melakukan di tiga kecamatan yakni kecamatan Langensari, Pataruman, dan kecamatan Banjar,” ujarnya kepada awak media, Minggu (24/3/2024).

Ika mengimbau agar masyarakat lebih gencar dalam memberantas sarang nyamuk terutama dengan menjaga kebersihan rumah.

Hal ini penting mengingat beberapa klinik dan rumah sakit di Kota Banjar telah mulai dipenuhi oleh pasien DBD sejak pekan lalu.

“Tidak hanya warga lokal, tetapi juga pasien dari daerah Ciamis dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, turut berdatangan,” ungkapnya.

Situasi ini membutuhkan koordinasi yang baik dari semua pihak terkait untuk mengendalikan penyebaran DBD di wilayah Kota Banjar.

Petugas kesehatan dan otoritas terkait terus bekerja keras untuk mengurangi jumlah kasus dan memberikan perawatan yang tepat kepada pasien yang terkena DBD.

Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan secara aktif menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini.

Dalam upaya mengurangi penyebaran DBD, Dinkes Kota Banjar juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, faktor penyebab penyakit DBD.

“Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan mereka masing-masing,” pungkasnya. (Hermanto/PasundanNews.com)