massa aksi saat unjuk rasa di depan Polrestabes Bandung
BANDUNG, PASUNDANNEWS – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bandung melakukan unjuk rasa di depan Polrestabes Kota Bandung, senin sore (12/10). Masa yang terdiri dari mahasiswa Unisba, Unpas, Telkom university dan HMI cabang Bandung mendatangi polrestabes membawa poster dan spanduk yang berisi tuntutan.
Aksi yang dilakukan hari ini dengan tujuan menuntut tindakan represif oleh aparat Kepolisian. Sebelumnya Aliansi Mahasiswa Bandung mengadakan unjuk rasa di Gedung DPRD Jawa Barat pada rabu (7/10) dengan tuntutan menolak UU Cipta Kerja. Unjuk rasanya pun pecah dengan terjadinya kericuhan, pihak Kepolisian memukul mundur dan terjadilah tindakan represif Kepolisian dengan melemparkan gas air mata dan memukul salah satu petugas keamanan Unisba.
Baca Juga : Tindakan Represif Aparat Kepolisian Di Kampus Unisba Menuai Gugatan Mahasiswa dan Alumni
Massa aksi datang dengan mengenakan almamater kampus mereka masing-masing ini meminta pertanggungjawaban dan menuntut Kapolrestabes Kombespol Ulung Sampurna Jaya dapat menemui mereka di luar.
Namun berdasarkan pantauan tim Pasundannews.com. massa aksi sudah membubarkan diri sebelum menemui Kapolrestabes Bandung.
“Kami turun jalan menyampaikan aspirasi rakyat menuntut keadilan. Tapi kenapa kami di pukul, kami sebagai hewan oleh aparat kepolisian, jangan katakan demi hukum kalo rakyat masih di injak-injak, diperkosa. Kami akan melawan, kami tidak akan tinggal diam”, Ujar Koordinator Aksi Rey yang berasal dari kampus Unisba.
“Kami menyatakan sikap agar oknum kepolisian yang merusak kampus unisba dan unpas ditindak sebagaimana mestinya”, ujar peserta lainnya saat berorasi.
“Hari ini unisba dan unpas, tidak menuntut kampus Telkom juga akan menjadi korban”,  ujar mahasiswa dari Telkom pada orasinya.”Bapak kapolrestabes bandung keluar temui kami, jangan hanya diam dan duduk manis didalam”, ujar mahasiswa kampus biru.
Tak luput seorang mahasiswi juga menyampaikan orasinya sebagai perwakilan perempuan ia mengatakan perempuan tidak akan tinggal diam.
“Sudah sepatutnya adanya DPR, pemerintah, Kepolisian, sebagai pelaksana UUD 1945. Tapi sayang suara kita tidak di dengarkan, kita menunggu bapak-bapak Kepolisian agar duduk dan mendengarkan kami, pak kami mahasiswa paham betul bagaimana melindungi rakyat. Tapi bapak-bapak di dalam sana tidak becus melindungi rakyat Indonesia”, Ujar mahasiswi yang menggunakan atribut HMI.
Kemudia massa aksi melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Jawa Barat dan akan di tutup dengan unjuk rasa di taman Cikapayang,  Dago. (Joe)