PASUNDANNEWS.COM, CIAMIS – Koordinator Regional (Koreg) Program Keluarga Harapan (PKH) bagian Jawa adakan kunjungan, monitoring dan evaluasi program kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Monev dan kunjungan ini dilakukan untuk memastikan seluruh kegiatan program keluarga harapan berjalan lancar dan sesuai ekspektasi.
“PKH merupakan salah satu program prioritas Nasional, sehingga semua harus bisa memastikan program berjalan lancar sesuai ekpektasi. Pada kesempatan ini kami langsung menemui para KPM, menyaksikan/mengikuti kegiatan Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2)” ungkap Koordinator Regional wilayah Jawa, Anang Mega Cahyo, Kamis (5/3/2020).
Selain melihat dan mengikuti pertemuan kelompok, di dampingi Koordinator PKH Kabupaten dan supervisor, Anang juga mengunjungi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ayam petelur dari kelompok KPM PKH wilayah setempat.
”KUBE ini sangat bagus, disamping untuk pemberdayaan juga sebagai upaya strategis dalam membantu KPM meningkatkan ekonomi keluarganya yang kemudian outputnya akan graduasi sejahtera mandiri” imbuhnya.
Koordinator PKH Kecamatan Panjalu, Soni Mardiana menuturkan, keberlangsungan program keluarga harapan di wilayahnya berjalan dengan lancar dan terkoordinasi dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya KMP yang keluar sebagai penerima manfaat secara sukarela dan mandiri.
“Jumlah KUBE yang berjalan di desa panjalu ada 4, bantuan bersumber dari Dana Desa dan APBN ditambah 1 KUBE hasil swadaya, hasilnya sangat baik. Dari pemberdayaan ini mampu meningkatkan kesejahteraan secara kolektif. Alhamdilillah, per bulan november 2019-februari 2020 sebanyak 102 KPM keluar secara sukarela dan mandiri” tuturnya
Soni menambahkan, dirinya dan seluruh pendamping dituntut untuk selalu memberikan pola pendampingan yang terbaik kepada penerima manfaat.
“Kita dituntut untuk terus berinisiasi dan berinovasi, memberikan pola dampingan yang terbaik kepada semua KPM, mendorongnya untuk selalu aktif dan produktif, dan tentunya menjalan fungsi koordinasi yang maksimal dari masing-masing pendamping, pemerintah desa, koordinator, baik di level kabupaten, provinsi, bahkan regional” pungkasnya
