CIANJUR, PASUNDANNEWS – Warga Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur sangat berharap adanya perbaikan Jembatan Bojong. Pasalnya jembatan penghubung dua desa yang berada di Kampung Bojong Desa Ciwalen Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur sudah roboh sekitar tiga bulan lalu, namun belum ada perbaikan.

Hasil pantauan dilapangan, Kamis (6/8/2020), terlihat masyarskat Ciwalen sudah berjibaku bergotong royong memperbaiki jalan dan jembatan guna melancarkan perekonomian. Namun konstruksi pun hanya diperbaiki seadanya dengan menggunakan bambu, karena keterbatasan materi.

Kepala Desa Ciwalen, Abdul Rohman menjelaskan bahwa jembatan itu menghubungkan dua desa yakni Desa Ciwalen dan Kawungluwuk di Kampung Bojong roboh 4 Mei 2020 akibat abrasi. Kontruksi jembatan sudah rapuh ditambah hantaman arus deras Sungai Ciwalen hingga fisik jembatan roboh.

“Jembatan tersebut panjangnya sekitar 20 meter, lebar 4 meter dan tinggi 6 meter. Pasca jembatan roboh aktivitas warga seperti jalur angkutan hasil bumi, dan aktivitas warga dua desa terhambat,” ujarnya.

Diakuinya, untuk dapat melintas masyarakat setempat membuat jembatan sasak yang terbuat dari bambu. Sehingga pihaknya sangat membutuhkan perhatian pemerintah kabupaten, provinsi atau pusat untuk membantu perbaikan jembatan guna melancarkan perekonomian rakyat.

“Kontruksi jembatan Bojong di bangun sekitar tahun 1971, putusnya jembatan telah dilaporkan ke instansi terkait seperti PUPR, dan DPRD Cianjur. Kami pun khawatir jika dibiarkan lama, jembatan yang kini hanya disangga menggunakan bambu akan semakin amblas dan membahayakan warga,” tandasnya. (Fhn)