BANDUNG. Pemuda atau kaum milenial dalam kancah politik, harus diberikan ruang gerak untuk mengabdi dan memberikan segenap pemikirannya, demi kemajuan Indonesia di lima tahun ke depan.
Kaum milenial jangan hanya jadi basis massa yang digunakan oleh para peserta pemilu. Namun, harus diberikan ruang inovasi dan kreasi untuk sama-sama memikirkan kehidupan masyarakat di proses demokrasi hari ini.
Begitu penegasan dari, Calon Anggota Legislatif DPR-RI Boyke Febrian Mohammad, saat berbincang hangat dengan awak media, Selasa (12/2).
“Pemuda harus jadi penggerak demokrasi dan penjaga demokrasi. Pemuda mempunyai catatan sejarah yang sangat luar biasa atas kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Maka ajakan pemuda jangan dijadikan pemanfaatan basis massa, akan tetapi pemanfaatan pemikiran, demi terciptanya masyarakat adil dan makmur,” kata Boyke yang maju di Dapil I Kota Bandung dan Cimahi ini.
Bukan hanya dalam politik, kaum milenial harus menjadi pencipta dalam melahirkan lapangan-lapangan pekerjaan dengan kreatifitas dan inovasinya dalam berfikir.
Apalagi dalam dunia yang memasuki era revolusi industri 4.0 ini, pemuda harus menjadi penggerak dalam peningkatan ekonomi untuk menciptakan usaha-usaha baru dan melahirkan ekonomi kreatif di tengah-tengah masyarakat.
“Ide, kreatifitas, dan inovasi pemuda sangat dibutuhkan oleh masyarakat hari ini. Pemuda akan menjadi aktor utama dalam membuka lapangan pekerjaan di era teknologi ini. Pemuda menjadi guru bagi masyarakat, agar tercipta ekonomi kreatif yang lahir dari tangan-tangan pemuda dan ibu-ibu,” tegas Boyke yang merupakan caleg dari Partai Golkar ini. (red)