PASUNDANNEWS, SUKABUMI – Sejumlah Mahasiswa dan Pemuda Tani yang tergabung dalam GEMA PETANI Sukabumi Raya melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung balai Kota Sukabumi. Kedatangan mereka, menyoal permasalahan pertanian yang terjadi di Kota Sukabumi, diantaranya issu alih fungsi lahan yang marak terjadi..
Sebelum melakukan aksi, sejumlah mahasiswa melakukan aksi longmarch dari lapang merdeka hingga sampai didepan gedung balai Kota Sukabumi, dengan pengawalan ketat dari kepolisian aksi unjuk rasa berjalan aman dan kondusif.
Koordinator Aksi, Mohamad Davit mengungkapkan, kedatangannya itu, untuk mengingatkan Pemerintah Kota Sukabumi yang dinilai lemah dalam menjaga lahan pertanian dan dikwahatirkan akan terjadi krisis pangan di Kota Sukabumi.
“Hasil kajian dan kroscek ke lapangan, Kami menemukan beberapa permasalan pertanian di Kota Sukabumi. Diantaranya, Alih fungsi lahan, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang diindikasi fiktif, serta ketidakberhasilan Pemkot dalam mengimplementasikan Perda No I Tahun 2016 tentang PLP2B,” ungkap Davit setelah melakukan aksi, Jumat (13/12/2019).
Menurutnya, Pemerintah Kota, khususnya Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) dinilai tidak serius dalam menangani permasalahan pertanian. Maka dari itu, pihaknya menuntut mundur Kepala DKP3.
“Kami meminta Walikota Sukabumi Untuk Mencopot Kepala Dinas KPPP Kota Sukabumi, karena gagal dalam mengurusi masalah pertanian yang ada di Kota Sukabumi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, mereka pun menuntut, agar Pemkot melakukan Transparansi Data Intensif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota Sukabumi dan Lahan Pengganti dari Objek LP2B yang ada Di Kota Sukabumi
Publikasi Peta LP2B.
“Karena Pak Walikota tidak menemui kami dan tidak ada upaya memperbaiki kelemahan di sektor pertanian. Maka dari itu kami akan melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak,” pungkasnya. (Pasundannews /adm)