Kepala Desa Sukatani Dede Supriadi bersama jajaran, saat pembukaan Turnamen Sepakbola Antar RW, Minggu (11/10) di Lapangan Sepakbola Sukatani

KBB, PASUNDANNEWS – Masyarakat penikmat sepakbola Liga 1, khususnya daerah Kecamatan Ngamprah tak perlu risau dengan ditundanya liga papan atas di Indonesia ini.

Pasalnya, sebagai pengganti Pemerintah Desa (Pemdes) Sukatani Kecamatan Ngamprah tetap menggelar turnamen sepakbola dengan catatan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka memutus penyebaran Covid-19.

Walaupun hanya sebatas antar kampung (Tarkam), turnamen yang diikuti oleh sembilan tim (RW) diharapakan dapat memenuhi rasa dahaga para pecinta sepakbola melihat aksi pemain idola memainkan “Si Kulit Bundar” ini.

Kepala Desa Sukatani Dede Supriadi mengatakan pihaknya terus fokus guna mencari bibit-bibit muda berbakat dalam bidang olahraga sepakbola karena kita melihat potensi yang besar nantinya bisa mentransfer pemain asal daerah Sukatani ke tim yang lebih besar seperti Bandung Barat United (BBU) atau Persatuan Sepakbola Kabupaten Bandung Barat (Persikabbar).

“Walaupun Satuan Tugas Covid-19 Kecamatan Ngamprah sempat menolak, tapi karena desakan dan musyawarah bersama tim, maka dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat, akhirnya turnamen ini tetap kita gelar,” ujar adik Anggota Legislatif K Wahyu ini saat resmi membuka Turnamen Sepakbola, Minggu (11/10) di Lapangan Sepakbola Sukatani.

Lebih lanjut, Dede mengatakan turnamen yang rutin digelar tiap tahun ini, mengambil dari anggaran Bagi Hasil Pajak Retribusi (BHPR) Desa Sukatani dengan total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp.20 juta.

“Tanpa donatur, atau bantuan dari pihak manapun, murni dari anggaran desa (BHPR),” jelas pria berkumis tipis ini.

Turnamen sepakbola antar RW Se- Desa Sukatani 2020 dilaksanakan dalam kurun waktu sepuluh kali pertemuan, dimana setiap harinya, yakni Sabtu dan Minggu terdapat dua pertandingan sekaligus.

Hampir sama dengan tahun sebelumnya, juara pertama akan mendapat hadiah sebesar Rp.7 juta, juara kedua Rp.5 juta, juara ketiga Rp.3 juta.

“Kita berharap turnamen ini lantas tidak menjadi episentrum penyebaran Covid-19, aman dari keributan, dalam hal ini kita akan tegas, turnamen langsung distop bilamana ada hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. (Boim)