BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Seorang mantan honorer di pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, Endih (64), mengalami nasib pilu setelah harus berubah profesi menjadi seorang pengemis.
Kondisinya mencerminkan realitas pahit dari pekerjaan tidak tetap yang seringkali tidak menjamin kehidupan yang layak bagi para pekerja.
Dulu berjuang sebagai honorer dengan harapan masa depan yang lebih baik, namun kini Endih terpaksa bertahan hidup dengan mengemis di pinggir jalan.
Endih berbagi kisah yang mengharukan tentang perjalanan hidupnya setelah menjadi seorang pengemis di jalanan. Ia yang dulunya bekerja sebagai honorer di Dishub Kota Banjar, kini menghadapi tantangan besar dalam kehidupannya.
“Sejak tidak bisa bekerja dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan, saya terpaksa ngemis,” ungkap Endih kepada pasundannews.com, Jumat (29/3/2024) saat ditemui di jalanan Kota Banjar.
Perjalanan hidup Endih tak lepas dari perjuangan dan cobaan yang dialaminya. Setelah kontrak kerjanya habis di Dishub Kota Banjar pada tahun 2009.
Endih mencoba menjadi tukang ojek di terminal. Namun, sering sakit membuatnya sulit untuk bekerja. Bahkan, ia mengaku pernah diusir oleh istrinya saat tinggal di Lembur Balong Pataruman, Kota Banjar.
Dengan semangat yang masih tersisa, meski kondisinya terbatas dan penglihatannya mulai kabur, Endih berjuang untuk bertahan hidup.
Ia kini tinggal terlunta di mana saja, seringkali tidur di terminal atau di tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) tempat ia dulu bekerja.
Sementara itu, mantan rekan satu kerja di Dinas Perhubungan Kota Banjar, Cecep Purnaman Danu, mengaku prihatin melihat kondisi temannya itu.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi dia (Endih) sekarang. Saya juga mantan honorer di Dishub Banjar dulu. Saya mengetahui ia menjadi pengemis di jalanan dari teman,” ujarnya.
Cecep pun bersyukur masih ada yang peduli dengan kondisi Endih sekarang. Menurutnya, ia juga tadi mendapat bantuan berupa santunan dari salah satu dokter di Kota Banjar.
“Alhamdulillah, tadi ada bantuan santunan dari Bu dokter Sari untuk memenuhi kebutuhan Endih sehari-hari,” kata Cecep Danu.
Meskipun mengalami kesulitan, Endih tetap berharap ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk membantu memperbaiki kondisinya yang kini hidup sebatang kara di jalanan Kota Banjar.(Hermanto/PasundanNews.com)