Pasundannews – Pemerintah Arab Saudi telah membuka pelaksanaan Ibadah Haji 2021. Akan tetapi kabar buruk bagi Indonesia. Pasalnya Indonesia tidak mendapatkan kuota haji lantaran vaksin yang di gunakan Pemerintah tidak sesuai dengan yang di persyaratkan.
Terkait kabar tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara. Dasco mengaku belum mendapakan informasi detail perihal Indonesia tidak mendapat kuota haji dari Arab Saudi tahun ini. Ia menyebut Komisi VIII DPR atau pimpinan DPR lain yang akan memberi penjelasan terkait hal itu.
“Untuk saat ini kita jangan bahas dulu persoalan (vaksin jemaah haji),” ujarnya, seperti di kutip dari PMJ News, pada Selasa (1/6/2021).
“Ada informasi kita tidak dapat kuota haji gara-gara vaksin. Hal ini jadi pelajaran bagi kita agar persoalan vaksin ini harus di perhatikan betul,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily juga mendapatkan informasi yang sama. Menurut Ace, Saat ini pihak Arab Saudi hanya membuka akses untuk 11 negara dan tidak termasuk Indonesia.
“Berdasarakan info resmi, memang pemerintah Arab Saudi telah memberikan izin masuk ke 11 negara,” ujarnya.
Adapun perihal vaksin tersebut, memang pihak Arab Saudi telah menetapkan beberapa jenis vaksin covid-19 sebagai syarat mengikuti haji dan umroh. Hal itu atas persetujuan WHO. Adapun jenis vaksin yang di perbolehkan yakni Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang mengajukan vaskin Sinovac untuk di perbolehkan sebagai syarat jemaah haji ke Arab Saudi. Akan tetapi, belum ada keputusan lebih lanjur dari Otoritas Arab saudi terkait pengajuan itu.
*Hendra*