BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Bawaslu Kota Banjar, Jawa Barat, terus mengajak warga untuk berpartisipasi dalam mengawasi potensi money politik selama masa tenang kampanye Pemilu 2024. Dalam upaya edukasi, stiker anti-money politik dibagikan kepada warga dan pedagang di Pasar Banjar.
Komisioner Bawaslu Kota Banjar, Wahidan, menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan membangun kesadaran kolektif untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan damai dan bersih tanpa kecurangan serta money politik.
Menurut Wahidan, money politik menjadi salah satu dimensi yang dominan terhadap potensi kecurangan dalam Pemilu, sehingga pengawasan bersama sangat diperlukan.
“Politik uang biasanya terjadi di masa tenang dan pada saat hari pemungutan suara berlangsung, dan kejahatan tertinggi dalam pemilu yakni pencurian suara,” ujarnya kepada pasundannews.com, Jumat, (2/2/2024).
Wahidan menjelaskan hasil kajiannya menunjukkan bahwa money politik cenderung terjadi saat masa tenang hingga hari pencoblosan.
Meskipun demikian, hingga saat ini, Bawaslu Kota Banjar belum menemukan atau menerima laporan terkait adanya money politik selama masa kampanye yang dimulai pada 21 Januari.
Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat, Bawaslu terus melakukan pengawasan lapangan.
Wawi (60), seorang pedagang di Pasar Banjar, menyatakan belum ada pembagian uang atau sembako dari caleg.
Menurutnya, para kontestan Pemilu saat ini hanya membagikan alat peraga kampanye dan kertas suara, tanpa ada distribusi uang.
“Hanya stiker saja, tapi kalau uang atau sembako gak ada,” ujarnya.
Meski belum ramai, Bawaslu tetap berkomitmen untuk mengawasi setiap bentuk pelanggaran, baik yang dilakukan oleh partai politik, tim sukses pasangan capres-cawapres, maupun caleg peserta Pemilu. Masyarakat diharapkan bersama-sama menolak politik uang demi terwujudnya Pemilu yang bersih dan demokratis. (Hermanto/PasundanNews.com)
