PASUNDANNEWS.COM, KBB — Produk pertanian yang dihasilkan para petani alumni Onsite Training Model (OTM) dikumpulkan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menanggulangi masalah pemasaran hasil pertanian.
Dikatakan Yeyep Dintan selaku Counter Part Taiwan Technical Mission, saat ini pemasaran melalui packing house BBPP selain menembus pasar lokal juga telah menembus pasar internasional.
Lanjutnya, dalam satu minggu, diperkirakan sekitar 5 ton aneka sayuran dipasarkan melalui ‘packing house‘ akan tetapi untuk tahun ini meskipun beragam jenisnya namun volumenya masih sedikit.
“Saat ini komoditas yang masuk ke ‘packing house‘ di antaranya komoditas hortikultura yang ada di KBB, seperti kentang, paprika, dan yang lainnya,” terangnya.
Meski begitu, kata dia, sampai saat ini sayuran yang dipasarkan baru terbatas sayuran konvensional, sehingga kedepannya direncanakan pula untuk memproduksi sayuran-sayuran organik.
“Sementara kami hanya menampung dari alumni OTM dan baru sayuran konvensional, artinya masih ada kadar residu, tetapi kedepannya kami akan merancang sayuran organik,” ungkapnya.
Terkait bentuk kerjasama, dia membeberkan, ada kontrak harga antara petani dengan packing house yang dilakukan setiap dua bulan sekali.
“Semua petani kontrak dari awal, kami kontrak per dua bulan, Contoh kita kontrak komoditas tomat dengan harga Rp 10 ribu meskipun harga tomat lagi 2.000 tetap kita bayar Rp 10.000, sebaliknya jika harga tomat tinggi kami tetap bayar Rp 10.000,” tandasnya. (AL)