BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Menghadapi musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis sudah melakukan himbauan dan sosialisasi terkait antisipasi dampak kekeringan kepada masyarakat.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, H. Dadang Darmawan, Kamis (6/8/2020).
“Untuk antisipasi kekeringan, kami sudah melakukan himbauan melalui sosialisasi kepada masyarakat,” kata Dadang.
Dadang mengatakan, untuk permintaan distribusi air dari masyarakat, beberapa minggu tetakhir ini mulai dari kecamatan Pamarican sesuai permintaan masyarakat.
“Pekan kemarin juga kami sudah mendistribusikan air sebanyak 3.500 liter ke salah satu desa di wilayah Pamarican,” katanya.
Dadang menjelaskan, saat ini stok air di beberapa daerah kabupaten Ciamis masih aman. Karena, sumur dan mata air masih mengalir normal.
Namun begitu, lanjut Dadang, pihaknya selalu melakukan monitoring kepada 27 Kecamatan sebagai upaya untuk antisipasi terjadinya dampak kekeringan.
“Saat ini masih aman, namun begitu kami selalu monitoring di semua kecamatan bilamana nanti ada daerah yang kekurangan air bersih kami sigap mengatasinya,” jelasnya.
Untuk daerah yang rawan akan kekeringan, menurut data dari tahun sebelumnya ada 12 titik. Namun, untuk yang paling mendominasi yaitu di kecamatan Pamarican, Banjarsari, dan Banjaranyar.
“Untuk Pamarican, kami kemarin telah memberikan edukasi kepada pemerintah setempat, salah satunya agar bisa membuat sumur dan mencari mata air terdekat, jadi apabila sumurnya kering kalau ada mata air dekat petugas bisa langsung membawanya dari situ menggunakan mobil tanki,” ujar Dadang.
Dalam hal ini, Dadang menghimbau kepada masyarakat agar bisa menggunakan air secukupnya. Terlebih, di dalam dampak kekeringan ini bukan hanya kekurangan air saja, tapi harus waspada terhadap bencana lainnya seperti halnya kebakaran.
“Dalam dampak kekeringan bukan hanya kekurangan air saja, tapi juga berpotensi terhadap bencana lain yaitu kebakaran. Maka dari itu kami himbau untuk selalu siaga dan waspada, berhati-hati ketika bersih-bersih dengan membakar sampah dedaunan yang kering di lahan yang berpotensi terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (Ramdan/Pasundannews.com)