SUKABUMI, PASUNDANNEWS – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaungkan kampanye 2125 keren. Tujuannya adalah mengedukasi para remaja tentang usia ideal menikah, yakni 21 untuk anak perempuan, dan 25 tahun untuk anak laki-laki.
“Kampanye 2125 Keren juga mendorong para remaja untuk memiliki perencanaan kehidupan. Dengan merancang perencanaan, remaja bisa mengatur tentang melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, dan mempraktekkan hidup sehat”. Tutur Ibu Pitauli Siregar dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang dilaksanakan di Kampung Pangkalan Desa Cikaret Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi, pada selasa (20/10/2020).
“Perempuan yang menikah di usia anak juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa, selain itu juga berpotensi pada kematian bayi”, ujar Pitauli
Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Pitauli menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.
“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga,” tutupnya
Selain itu, kampanye mengajak remaja untuk menolak seks pra nikah, pernikahan usia dini, serta narkoba juga di sampaikan oleh Perwakilan dari Dinas OPD KB Kabupaten Sukabumi, Yudi Irwan.
“Kampanye 2125 Keren merupakan bagian dari program generasi yang punya rencana, alias Generasi Berencana, yang disingkat jadi GenRe. Anak yang menikah di bawah 18 tahun karena kondisi tertentu memiliki kerentanan lebih besar dalam mengakses pendidikan, kesehatan, sehingga berpotensi melanggengkan kemiskinan antar generasi, serta memiliki potensi besar mengalami kekerasan,” Jelasnya.
Sementara Komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning mengatakan masyarakat harus tetap menjaga kesehatan pada masa Pandemi.
“Belakangan banyak ketidakpastian. Kondisi itu membuat orang sulit merencanakan masa depan. Hal itu membuat orang jadi jengkel. Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Untuk itu, diharapkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan jangan stress menghadapi pandemi ini. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan keadaan segera membaik.” Harapnya.
Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. Pembagian sembako ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat di Kampung Pangkalan Desa Cikaret Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi. (Red)
BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Husni Mubarok mengatakan pihaknya telah banyak menyerap aspirasi dari masyarakat.
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari...