Edi Purnomo, S.Pd. MM., dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, PAAK. dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang dilaksanakan di Kampung Cidaun Desa Sudajayagirang Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Selasa 3 November 2020.
SUKABUMI, PASUNDANNEWS – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaungkan kampanye “21-25 Keren” yang mengedukasi para remaja tentang usia ideal menikah, yakni 21 untuk anak perempuan, dan 25 tahun untuk anak laki-laki.
Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 dilaksanakan di Kampung Cidaun Desa Sudajayagirang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (03/11/2020).
“Kampanye 21-25 Keren juga mendorong para remaja untuk memiliki perencanaan kehidupan. Dengan merancang perencanaan, remaja bisa mengatur tentang melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, dan mempraktekkan hidup sehat”. Tutur Edi Purnomo, S.Pd. MM., dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, PAAK.
“Perempuan yang menikah di usia anak juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa, selain itu juga berpotensi pada kematian bayi,” ujar Edi
Baca Juga: Bupati Ciamis Buka Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah
Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Edi menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.
“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga,” tutupnya
Sementara Komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning, PAAK. Mengatakan “Belakangan banyak ketidakpastian. Kondisi itu membuat orang sulit merencanakan masa depan. Hal itu membuat orang jadi jengkel. Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Untuk itu, diharapkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan jangan stress menghadapi pandemi ini. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan keadaan segera membaik.” Harapnya.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Telah di Buka, Kuota Terbatas
Dalam sosialisasi ini juga turut dihadiri Kepala Dinas PPKB Kabupaten Sukabumi, Drs. Yudi Irwan dan Budayawan dari BKKBN, Bapak Rukman Heryana.
Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. (Red)
Artikulli paraprakBupati Ciamis Buka Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah
Artikulli tjetërDPC APDESI Kabupaten Ciamis Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Banjarsari