CIREBON, PASUNDANNEWS – BKKBN Jawa Barat dan Komisi IX DPR RI melaksanakan Sosialisasi Program Bangga Kencana yang bertempat di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada senin (02/11/2020).
Program Bangga Kencana adalah program yang di usung dan mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan Semua Generasi Terutama generasi muda.
Angela srimulyani SE.MM menyampaikan bahwa KKBPK sudah berganti menjadi Bangga Kencana. Sedangkan sasaran BKKBN adalah anak Milenieal, atau orang tua milenial, balita , remaja dan lansia mencakup semua kalangan Keluarga.
“2 anak cukup sudah berganti tagline menjadi keluarga Berencana Itu keren. Stanting adalah orang yang kekurangan Gizi pada saat proses dalam kandungan, yang berdampak ketika lahir, biasanya setelah umut 2 tahun, Pertumbuhannya melambat, punertasnya terlambat, daya fikirnya tidak seperti orang Normal”. Ujar Angela.
Selain itu, ia mengajak masyarakat agar menjaga asupan gizi agar terhindar dari stanting.
“Stanting dapat di cegah dengan gizi yang terjaga, makan teratur, tidak boleh sembarangan. Untuk ibu ibu yang sedang mengandung, untuk menghindari diet. Karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kandunga:. Jelas Angela.
Baca Juga : Ganti Startegi, BKKBN Fokus Program Pembangunan Keluarga
“Dimasa pandemi reproduksi kehamilan harap dijaga, ini untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Menjaga kebersihan merupakan salah satu upaya menjaga agar Covid tidak meningkat”. Tutupnya.
Sedangkan Kusriyanto selaku kepala bidang KB Perwakilan Kabupaten cirebon mengatakan tujuan sosialisasi tersebut agar remaja yang hadir dapat menjadi motivator bagi remaja lainnya tidak lain agar menjadi keluarga berkualitas.
“Saya mengharapkan remaja dapat menjadi motivator program bangga kencana melalui kegiatan remaja. Remaja yang luar biasa harus tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan remaja juga merupakan calon Pasangan Usia Subur yang akan membentuk keluarga dan merupakan calon orang tua bagi anak-anaknya, harus memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga”. Harapnya.
Baca Juga: Paguyuban Pengawal NKRI (PPNKRI) Tuntut Emmanuel Macron Minta Maaf
“Usia ideal menikah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk laki-laki, jadilah remaja berkualitas agar nantinya juga terbentuk keluarga yang berkualitas”. Tambahnya.
Kusriyanto juga menerangkan prihal 8 fungsi keluarga meliputi,  (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi social budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.
Sosialiasi tersebut juga dihadiri Hj. Netty Prasetyani. Walaupun tidak bisa datang ke tempat acara, Netty sempat memberikan materi sosialisasi lewat Online by Zoom.
Ia membahas Pembangunan Keluarga Berencana dan dampak dari kondisi Pandemi Covid-19 yang harus Hadapi.
“Untuk bisa membangun keluarga yang berkualitas dan 1000 hari pertama kehidupan, membangun sarana yang keluarga dan tidak lupa dengan tagline “Berencana itu Keren”.
Netty juga menjelaskan tentang program Genre yang merupakan program yang khusus untuk anak-anak muda di bawah naungan BKKBN.
Baca Juga: BNBP Minta Warga Waspadai Daerah Rawan Longsor
“Genre adalah suatu program dari singkatan “Generasi Yang Punya Rencana” yang diluncurkan oleh pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)”. jelas Netty.
Acara di tutup dengan pembagian sembako dan penyerahan wastafel portable oleh TA di karnakan berhalangan Hadir. (Red)
Artikulli paraprakPaguyuban Pengawal NKRI (PPNKRI) Tuntut Emmanuel Macron Minta Maaf
Artikulli tjetërPendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Telah di Buka, Kuota Terbatas