SPI dan Gema Tani saat bagi sayuran hasil panen ke ojek pangkalan. (foto: Istimewa)

PasundanNews, Sukabumi – Memperingati hari perjuangan petani internasional, DPC SPI Sukabumi dan Gema Petani Sukabumi membagi-bagikan sayuran hasil panen dari anggota petani Pasirdatar, Kecamatan Caringin untuk dibagikan ke masyarakat yang terdampak ekonomi maupun sosial akibat pandemi Covid-19.

Ketua SPI Sukabumi, Rozak Daud mengatakan, sayuran hasil panen petani pasir datar yang dikirimkan ke sekretariat SPI untuk dibagikan ke masyarakat sekitar dari berbagai profesi yang rentan pangan diluar profesi petani itu dalam rangka memperingati hari perjuangan petani agar masyarakat merasakan hasil panen petani lokal ditengah sulitnya ekonomi akibat pandemi global covid-19.

“Alhamdulillah, sayuran berupa wortel, kol, bawang daun dan sayuran yang lainya sudah didistribusikan ke tukang ojek pangkalan, ojek online dan masyarakat sekitar,” kata Rozak kepada awak media, Jumat (17/4/2020).

Menurutnya, di masa sulit seperti ini kita harus saling bahu membahu, saling membantu pada masyarakat seperti sopir angkot, karyawan toko, tukang bengkel, tukang becak tambal ban dan yang lainnya pun punya nasib yang sama. Tapi hari ini perhatia publik terkesan ke ojek online semua.

“Inilah kontribusi kami selaku masyarakat tani yang jadi penyedia pangan. Semoga solidaritas dari kaum tani ini bisa meringankan kebutuhan pangan kaum perkotaan seperti buruh dan pengendara ojek online,” tuturnya.

Sementara, Koordinator Gema Tani Sukabumi, Moch Davit menjelaskan, Gema petani Sukabumi bersama DPC SPI Sukabumi membagikan sayuran kepada masyarakat dalam merupakan agenda dalam memperingati hari perjuangan petani internasional ke 24 dan dengan menyerukan lawan covid-19 dengan menegakkan kedaulatan pangan yaitu dengan mengkonsumsi pangan dari petani lokal.

“Meskipun dimasa sulit seperti ini, alhamdulillah para petani pasir datar ikut serta meringankan beban ekonomi saudara-saudara kita diluar profesi petani. Ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat sekitar,” jelasnya.

Masih kata ia, Dalam menghadapi kondisi seperti ini kami menyerukan aksi dirumah aja tapi tidak diam. Sebagai contoh para petani yang tetap melakukan aktifitas berkebun tapi tetap menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

“Kami mengajak masyarakat agar melalui tagar #StayHome But Not Silent agar tetap bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Serta, mari kita doakan bersama wabah covid-19 cepat berlalu,” pungkasnya.

(ARCH)