PASUNDANNEWS.COM, MEDAN – Badan Koordinasi HMI Sumatera Utara menegaskan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak mampu menjadi lembaga yang meredam dan mencegah lahirnya aksi-aksi terorisme.

Kritik tersebut muncul pasca terjadinya aksi bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu, (13/11).

Pelaku bom diri yang menggunakan atribut ojek online itu meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan. Terduga pelaku bom bunuh diri itu tewas dengan kondisi tubuh hancur. Sedangkan, korban luka-luka enam orang.

M. Alwi Hasbi Silalahi selaku Ketua Umum Badko HMI Sumatera Utara mengkritik BNPT yang gagal menjadi lembaga yang bertugas untuk meredam dan mencegah aksi terorisme.

“Terkait aksi teror tersebut, selain BIN, BNPT juga harus bertanggung jawab karena gagal melaksanakan tugasnya, padahal kita ketahui anggaran untuk BNPT ini besar yang di fokuskan pada penanggulangan terorisme atau paham terorisme,” Ujar Hasbi di Medan, Rabu, (13/11/2029) malam.

Untuk itu Hasbi meminta agar Komisi I mengevaluasi kinerja BNPT karena menghabiskan anggaran yang besar tapi tidak ada hasilnya.

“Harusnya tidak ada lagi kejadian seperti ini, apa yang dilakukan BNPT, ini bukan yang pertama terjadi di Sumut dalam setahun belakangan, penangkapan terduga teroris di Tanjung Balai, kemudian aksi teror di Sibolga, untuk itu kita meminta Komisi I agar mengevalusasi kinerja BNPT, anggaran besar tak sesuai kinerja,” Tegas Hasbi.

Bahkan Hasbi menyampaikan jika BNPT tidak mampu bekerja maksimal, lebih baik dibubarkan saja.

“Jika tidak mampu bekerja maksimal dan tidak sanggup meredam dan mencegah terorisme, lebih baik BNPT dibubarkan saja, dari pada menghabiskan APBN tapi kinerja tidak maksimal dan aksi-aksi teror masih terus bermunculan, bahkan di Markas Polisi Sendiri,” Tegas Hasbi.