Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pangandaran memberikan klarifikasi terkait isu penurunan jumlah wisatawan di beberapa objek wisata wilayah setempat. Foto/Deni Rudini.PasundanNews.com

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pangandaran memberikan klarifikasi terkait isu penurunan jumlah wisatawan di beberapa objek wisata wilayah setempat.

Plt Kadisparbud Pangandaran, Nana Sukarna, menjelaskan, penurunan ini disebabkan perbedaan metode pencatatan serta pemberlakuan Perda baru pada tahun 2024.

“Menurut data BI, kunjungan wisatawan ke Pangandaran tercatat sekitar 3,7 juta di tahun 2022, menurun menjadi 2,8 juta di tahun 2023, dan hingga 2024 tercatat sekitar 1,8 juta wisatawan,” ujarnya, pada Senin (28/10/24).

Nana menyebutkan bahwa perubahan dalam metode pencatatan turut memengaruhi angka kunjungan.

Pada 2023, pencatatan dilakukan berdasarkan jenis kendaraan, sementara pada 2024 berubah menjadi per individu.

“Selain itu, pemberlakuan Perda baru juga memengaruhi jumlah kunjungan. Sekarang tiket terusan digunakan untuk beberapa destinasi seperti Pangandaran, Batu Hiu, Madasari, Batukaras, Karapyak, dan Green Canyon,” ungkapnya.

Nana menjelaskan bahwa sebelumnya kendaraan yang memasuki Pangandaran dan Batu Hiu dihitung dua kali.

“Namun, dengan tiket terusan tahun ini, data tersebut tercatat hanya sekali, yang seolah menunjukkan penurunan kunjungan.”terangnya.

Meskipun ada penurunan jumlah wisatawan, Nana menyebut bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata justru mengalami peningkatan.

“Pada Oktober 2023, PAD tercatat sebesar Rp 22 miliar, dan per Oktober 2024 meningkat menjadi sekitar Rp 24 miliar, naik sekitar 11 persen,” pungkasnya.

(Deni Rudini/PasundanNews.com)