Garut, Pasundannews – Insiden pemukulan yang di lakukan keluarga pasien terhadap seorang perawat menjadi viral di masyarakat Garut. Video aksi kekerasan itu tersebar sampai viral di media sosial.
Terlihat dalam video yang viral itu, berisi rekaman Kamera pengaman (CCTV) berdurasi 24 detik itu, tampak seseorang perawat sedang mengangkat pasien ke atas tempat tidur.
Sehabis itu, tampak si perawat menoleh ke arah laki-laki bermasker yang memakai jaket hitam. Tidak berselang lama, laki-laki keluarga pasien tersebut langsung memukul sang perawat.
Tampak dalam video tersebut, dua pukulan di layangkan laki-laki itu kepada perawat. Mula-mula di bagian tangan sebelah kanan, setelah itu di bagian kepala.
Peristiwa itu di ketahui berlangsung di Puskesmas Pameungpeuk Garut, Rabu (23/6/2021) malam kurang lebih pukul 20.06 Wib.
“Saat peristiwa, pelaku membawakan orang tuanya. Orang tua pelaku telah masuk positif COVID-19. Sebab isoman tidak mengizinkan, jadi di bawa ke puskesmas,” kata Camat Pameungpeuk Tatang Suryana, Kamis (24/6/2021).
Menurut Tatang, sebelum kejadian, perawat yang mengetahui kehadiran pasien langsung memakai APD lengkap. Aksi pemukulan berlangsung lantaran si perawat di duga lambat mengenakan hazmat.
“Dalihnya karna sangat lama menggunakan baju APD,” katanya.
Tidak hanya itu, pelaku pula sempat membentak perawat serta tidak terima lantaran si perawat memakai APD.
“Pelaku pernah berbicara kenapa pakai APD kan bapak aku bukan Corona,” ucap Tatang.
Insiden pemukulan terhadap perawat Puskesmas Pameungpeuk saat ini lagi di tindaklanjuti pihak kepolisian. Peritiwa itu di ketahui setelah korban melaporkan peristiwa tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan peristiwa itu. Menurut Helmi Korban mengalami cedera di bagian kepala akibat kekerasan itu.
“Hasil visum perawat yang kena pukul keluarga penderita COVID- 19 ada cedera memar di rahangnya,” ucap Helmi.
*Adam*