Ilustrasi Muslim dan muslima berdoa (mohamed Hassan dari Pixabay)

Penulis: Ust. Asep Mugni, M.sos

PASUNDAN NEWSRamadhan adalah bulan kesabaran sebagaimana di sabdakan dalam satu Hadis dari Salman al-farisi. Nabi menyampaikannya di terakhir bulan Sya’ban menjelang datangnya bulan Ramadhan.

“Sabar ini balasan pahalanya adalah surga”

Bahkan sabar di jelaskan pula dalam firman Allah.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang di cukupkan pahala mereka tanpa batas. (Az-Zumar: 10)

Makna Sabar

Apa sih sabar? Sabar dalam bahasa Arabnya yaitu assobru. Kemudian di serap menjadi bahasa Indonesia yaitu sabar. Lalu kemudian ketika menjadi bahasa Indonesia, sabar ini memiliki pergeseran makna yang artinya terkesan lemah.

Padahal makna sabar yang sesungguhnya adalah kuat. Sehingga ada istilah shobarul jasa ti. Maksudnya secara literatur menyabarkan bangkai. Yang maksudkan adalah supaya bangkai itu tahan kuat tidak mudah membusuk maka sabar adalah kuat, kokoh, tahan banting, tidak mudah hancur.

Tak hanya itu sudah di jelaskan pula, Allah berfirman dalam Al-quran surat Al-baqarah ayat 249.

“Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ayat ini menjelaskan  bagaimana orang-orang yang memiliki keyakinan bahwa mereka akan kembali kepada Allah. Bahkan berkat sabar mereka jumlahnya sedikit, bisa mengalahkan orang-orang yang jumlahnya banyak. Semua itu atas izin Allah.

Ayat ini juga menerangkan tentang prajurit yang kuat tahan banting tidak mudah hancur. Walaupun jumlahnya sedikit tapi bisa mengalahkan musuh yang jumlahnya banyak tentunya dengan izin Allah. Sehingga merekalah orang-orang yang selalu mendapatkan kemenangan dari Allah SWT.

Ramadhan identik dengan bulan melatih kesabaran.

Sabar dalam artian kuat tahan banting, tidak mudah hancur untuk selalu melaksanakan ketaatan ibadah kepada Allah.

Sebagai wujud keimanan dengan melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh.  Kurang lebih 14 jam di waktu siang menahan lapar haus mengendalikan syahwat.

Sabar dalam arti kuat tahan banting

Diartikan tidak mudah hancur. Ketika sabar menjauhi yang di larang Allah, seperti berbuat dosa dan maksiat termasuk yang dapat menghancurkan ibadah puasa kita.

Sabar dalam artian kuat tahan banting tidak mudah hancur adalah selalu menerima ketentuan dari Allah baik maupun buruk. Apalagi yang baik karena semuanya berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala. Itulah kesabaran yang di maksud dengan Nabi yang buah pahala balasannya adalah surga.

Ramadhan bulan melatih kejujuran

Ramadhan juga bulan melatih kejujuran. Betapa tidak ini bisa kita lihat dari ibadah puasa kita. Puasa adalah ibadah sirun, ibadah rahasia, hanya Allah yang tahu. Sehingga bisa saja orang berbohong ketika di tanya puasa atau tidak. Kita bisa menjawab puasa, padahal tidak.

Walaupun orang lain percaya, karena puasa adalah ibadah yang tidak terlihat atau sirun atau rahasia. Tak hanya itu, ibadah puasa langsung di sandarkan kepada Allah.

Keutamaan ibadah puasa.

Ibadah puasa berbeda dengan ibadah yang lain. Ketika kita shalat, ibadah shalat itu akan kembali kepada kita. Ketika kita membaca Alquran sama akan kembali kepada kita. Termasuk sedekah, haji dan umroh.

Semua ibadah itu berulang-ulang kembali kepada kita, kecuali puasa. Karena puasa hanya untuk Allah. Sedangkan Allah sendiri akan membalasnya. Sebagaimana dalam hadits.

“Ash shaumu ly wa ana azzy bih”.
“Puasa adalah untukKu dan Aku yang akan membalasnya”.

Selain itu, ketika semakin berkualitas puasa kita, maka semakin berkualitas pula balasan dari Allah SWT. Sehingga ada satu hikayat berbunyi.

“Di akhirat ada sekelompok manusia yang memiliki dua sayap, seperti sayap burung, mereka terbang menuju surga dan malaikat penjaga surga bertanya siapakah kalian. Kami sebagian umat Nabi Muhammad. Malaikat bertanya lagi, apakah kalian melihat hisab?,. Apakah kalian melihat sirod?.  Mereka menjawab; Tidak apa amalan kalian, sehingga kalian memiliki keutamaan seperti ini mereka menjawab dulu di dunia kami beribadah kepada Allah dengan ibadah Sharon yaitu puasa sekarang kami di masukkan oleh Allah ke dalam surga secara qiron rahasia maka Orang yang ahli Puasa itu adalah orang-orang yang jujur,”.

Begitu makna melatih kesabaran dan kejujuran selama bulan Ramadhan. Semoga apa yang kita perbuat selama Ramadhan  dapat di terima Allah.

(Nur)

Artikulli paraprakPemkot Bandung Wajibkan Panitia Shalat Idulfitri Lakukan Simulasi Prokes
Artikulli tjetërAgun Gunandjar Ajak Generasi Muda Perkuat Nilai Kebangsaan