BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kampanye Pemilu 2024 menjadi panggung aksi para calon legislatif yang berlomba mencari simpati rakyat melalui Alat Peraga Kampanye (APK). Dari spanduk hingga baliho, peserta pemilu terus berinovasi untuk menciptakan daya tarik.
Namun, di tengah hiruk-pikuk “perang spanduk,” terdapat seorang calon legislatif yang tidak mengikuti tren tersebut. Adalah Sofian Munawar, S.S., M.A., Caleg Partai Demokrat Dapil 1 (Banjar-Purwaharja), memilih jalan berbeda untuk mengenalkan diri dan visi-misinya.
Sebagai seorang pegiat literasi, Sofian Munawar memandang bahwa pembuatan spanduk bukanlah satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan calon pemilih.
Meskipun banyak peserta Pemilu memilih memajang wajah mereka di ruang publik, Sofian lebih memilih untuk merangkul literasi sebagai sarana pengenalan.
Dengan total 63 buku yang berhasil diterbitkan, Sofian menjelaskan bahwa karyanya menjadi wakil dari dirinya dalam merangkul masyarakat.
“Penggunaan spanduk adalah langkah yang baik dan umum untuk, memperkenalkan diri sebagai Caleg. Namun saya punya cara sendiri dalam pendekatan dengan masyarakat tanpa ketergantungan pada spanduk konvensional,” ujarnya kepada pasundannews.com, Kamis (4/1/2024).
Mantan Komisioner KPU Kota Banjar ini menganggap bahwa literasi dapat menjadi medium yang kuat untuk memahamkan masyarakat terhadap visi dan misi yang diusungnya.
Sebagai pendiri Ruang Baca Komunitas yang telah meraih banyak penghargaan tingkat Kota, Provinsi, dan Nasional, Sofian Munawar membuktikan bahwa pengenalan diri tidak selalu harus melalui spanduk besar.
Dengan karya literasi yang ditekuninya, ia ingin memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Dengan sikapnya yang tidak terpengaruh oleh “perang spanduk,” Sofian mengajak pemilih untuk lebih memahami kualifikasi dan kompetensi calon legislatif melalui substansi ide dan kontribusinya. (Hermanto/PasundanNews.com)