Semburan Lumpur Beracun di Cirebon Resah Warga
Ilustrasi (Pixabay)

Cirebon, Pasundannews – Semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terus menjadi meluas. Keadaan itu membuat masyarakat resah.

Saat ini, Petugas juga menukar posisi garis lingkar zona aman semburan dari semula 3 jadi 12 meter. Beberapa petugas dari Polresta Cirebon serta Satpol PP Kabupaten Cirebon telah di menempatkan posisi untuk menghindari masyarakat mendekati titik semburan.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi menuturkan, ekspansi zona aman ini di coba sesudah ramai warga tiba serta melihat posisi semburan dari dekat.

“Petugas melebarkan garis zona aman dari mula 3 jadi 12 m. Garis polisi di pasang buat menghindari warga mendekat,” kata Kapolresta Cirebon, Sabtu (5/6/2021).

Aroma belerang di iringi gas makin menusuk sampai menimbulkan banyak hewan liar mati bergeletakan di dekat posisi semburan.

Hewan tipe burung, katak, ular sampai tikus sawah bergelimpangan mengering di dekat zona semburan lumpur.

Kematian tiba- tiba hewan liar itu juga menaikkan kekhawatiran kalau semburan lumpur pula hendak berakibat kurang baik terhadap masyarakat.

Kematian seketika hewan liar itu pula menambahkan kekhawatiran kalau semburan lumpur jua bakal berakibat kurang baik terhadap masyarakat.

Petugas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral( ESDM) Zul fadly berkata, terdapat 3 faktor gas dari semburan lumpur di Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon.

Pada deteksi dini di temui faktor gas CO2, H2S serta S02 yang setelah itu di teliti lebih lanjut buat membenarkan ambang batasan aman. Gas beresiko tersebut bakal memunculkan iritasi pada respirasi serta mata bila terhirup ataupun terlintasi.

“Yang kita jalani itu screening cepat buat mengetahui faktor dalam semburan lumpur. Kami mendeteksi terdapat faktor SO2, H2S serta CO2. Faktor gas ini beresiko,” Zul Fadly, petugas Kementerian ESDM.

*Angga*