Ilustrasi keracunan. Foto/Istimewa

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Diduga keracunan jajanan, puluhan siswa Sekolah Dasar di dua SD di Kota Banjar, Jawa Barat, mengalami keracunan.

Sebanyak 21 siswa dari SD Negeri 1 BJB Langensari dan SD Negeri 2 Batulawang, dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi jajanan jenis jelly dengan bungkus berwarna Orange merk Daya.

“Hampir semua siswa menderita mual, muntah hingga buang air besar,” ungkap Kepala Sekolah SD Negeri 1 BJB Langensari, Tatang Mugiyana, kepada awak media, Kamis (29/2/2024).

Dinas Kesehatan Kota Banjar bersama TNI Polri telah turun tangan dengan cepat setelah mendapatkan laporan tentang keracunan ini.

Mereka langsung mendatangi sekolah dan mengamankan jajanan tersebut dari pedagang keliling.

“Kami akan berkoordinasi lintas sektor untuk mendapatkan sampel makanan agar bisa diperiksa di Labkesda,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saefudin.

Beberapa siswa yang selamat dari keracunan mengungkapkan bahwa mereka sempat membeli jajanan jelly Daya tersebut, tetapi tidak mengonsumsinya karena aroma bau yang tidak sedap.

“Jelly nya bau sih jadi saya tidak mau makan,” kata Fikri (9), salah satu siswa SD Negeri 1 BJB Langensari.

Meskipun jajanan yang diduga sebagai penyebab keracunan telah diamankan, namun belum dapat diperiksa secara detail karena jumlahnya kurang dari 500 gram.

Pihak berwenang akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Meskipun demikian, kondisi puluhan siswa yang mengalami keracunan mulai membaik. Namun, terdapat satu siswa di SD Negeri 1 BJB Langensari yang masih belum pulih dan tidak dapat mengikuti aktivitas sekolah.

Peristiwa yang sama juga terjadi di SD Negeri 2 Batulawang. Sebanyak 9 siswanya keracunan usai mengkonsumsi jelly Daya.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Batulawang, Hasanah, juga menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini.

“Ada 9 siswa kami yang mengalami gejala mual muntah akibat makan jelly Daya,” ujarnya.

Kejadian ini menjadi peringatan penting akan perlunya pemantauan dan pencegahan yang lebih ketat terhadap jajanan yang dijual kepada anak-anak.

Pihak terkait diharapkan dapat bertindak cepat untuk mengawasi kualitas dan keamanan jajanan yang beredar di lingkungan sekolah. (Hermanto/PasundanNews.com)