PASUNDANNEWS.COM, JAKARTA- Lembaga survei Indo Barometer telah melaksanakan survei di seluruh Provinsi di Indonesia, yang meliputi 34 Provinsi, pada tanggal 1 – 7 April 2019. Hasil survei menunjukan PDIP diperkirakan akan menjadi pemenang pertama Pemilu Legislatif tahun 2019.

Disusul pada posisi kedua diduduki Partai Gerindra, sementara itu partai papan tengah ditempati Golkar, PKS, PKB, Demokrat, PPP, PAN, Nasdem serta Perindo. Dan partai yang terancam tidak lolos ambang batas (parliamentary threshold) yakni, Partai Berkarya, PSI, Hanura, PBB, PKPI dan Partai Garuda.

Dalam situasi dan kondisi tersebut, maka diperkirakan akan muncul 2 atau 3 pasangan calon Presiden dan wakil Presiden pada Pilpres 2024. Sumber calon Capres dan Wapres akan datang dari 2 sumber utama.

Sumber pertama, berasal dari partai politik, khususnya PDIP dan Gerindra. Sumber kedua, berasal dari kepala daerah. Ada 5 nama para kepala daerah yang paling berpeluang menjadi Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024, meliputi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Diantara kepala daerah, Ridwan Kamil merupakan “kuda hitam”. Karena di era politik Indonesia modern terjadi ironi di mana tokoh asal Jawa Barat belum pernah menduduki jabatan puncak sebagai Presiden atau wakil Presiden RI.

Padahal provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia dengan jumlah 18 persen. Jika dibandingkan dengan populasi penduduk Jawa Timur sebesar 15,1 persen dan Jawa Tengah 13,1 persen. Suku Sunda sebagai suku dominan di Jawa Barat juga suku besar, yakni 16 persen. Hanya kalah dengan suku Jawa 40 persen.

Sebenarnya pernah muncul Calon Wakil Presiden asal Jawa Barat pada Pilpres 2004 lalu, yakni Agum Gumelar. Namun Agum kalah karena berpasangan dengan Calon Presiden yang kurang populer. Yaitu Hamzah Haz.

Pasca Agum, belum muncul lagi tokoh kaliber nasional alias krisis kepemimpinan dari Jawa Barat. Para Gubernur Jawa Barat di era reformasi seperti Dani Setiawan dan Ahmad Heryawan gagal mentransformasi dirinya dari tokoh lokal menjadi tokoh nasional. Justru Joko Widodo dari Solo yang bisa hingga menjadi Presiden RI.

Namun peluang itu kini terbuka di pemilu 2024 yang akan datang. Jika Jokowi menang pilpres 2019, maka calon petahana kosong.

Gubernur Jawa Barat yang baru terpilih tahun lalu, memiliki waktu 5 tahun untuk membangun popularitas nya di tingkat nasional. Syarat nya Ridwan Kamil harus sangat sukses membangun Jawa Barat agar namanya harum di tingkat nasional

Selain modal basis suara yang besar di Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki kelebihan lain. Ia adalah kepala daerah paling aktif di media komunikasi jaman now, yakni medsos. Kaum milenial potensial menjadi basis suara nya juga. Akankah Ridwan Kamil menjadi Presiden RI pertama dari Jawa Barat? Kita tunggu 2024.(ist)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini