Ketua ORARI Lokal Kota Banjar, Yana S Bachyan. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Demokrasi sebagai kedaulatan rakyat melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) bukan pelaksanaannya yang harus sukses.

Namun dalam Pilkada tersebut juga sebagai sarana untuk memilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa kemajuan daerahnya. Hal ini seperti diutarakan salah satu tokoh Banjar, Yana S Bachyan (64).

Menurutnya, kemajuan suatu daerah tidak saja tentukan oleh letak geografis, sumber daya alam, maupun budayanya. Namun, bagaimana komitmen kepemimpinannya untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.

“Banyak daerah yang tidak memiliki sumber daya alam, tapi daerah tersebut lebih maju bila bandingkan dengan daerah yang memang memiliki sumber daya alam yang melimpah, hal itu karenakan oleh pemimpin yang amanah dan berkomitmen dalam memajukan daerahnya tersebut,” ujarnya kepada pasundannews.com, Selasa (14/11/2023).

Pria yang juga Ketua ORARI lokal Kota Banjar ini mengatakan, tidak ada persoalan dalam memajukan suatu daerah, namun itu tergantung pada pemimpinnya.

Menurutnya, jika pemimpinnya masih diwarnai kepentingan golongan dan politik, maka diyakini tidak ada pemimpin yang dapat memajukan daerah.

“Nah, kita bicara soal Kota Banjar. Saya berharap ke depan Kota Banjar dipimpin oleh seorang yang amanah yang memang berpihak kepada kepentingan masyarakat diatas segala-galanya,” katanya.

Yana menyebutkan untuk Walikota dan Wakil Walikota Banjar ke depan, mereka yang bisa mencintai akan seni budaya dan sejarah.

Menurut Yana, Kota Banjar banyak memiliki tempat bersejarah, namun hingga saat ini tempat tersebut seolah dibiarkan terbengkalai bahkan bisa disebut manjadi sarang hantu.

Ia mengungkapkan, selama 20 tahun Kota Banjar berdiri, belum ada yang mampu untuk mengembangkan atau membenahi tempat-tempat sejarah tersebut.

Yana menyebutkan seperti salah satunya bekas bangunan Batalyon yang ada di kelurahan Hegarsari.

“Disana terdapat sejumlah bangunan bersejarah salah satu contohnya seperti Gedung Opat yang menurut saya hingga kini belum tersentuh oleh pemerintah kota Banjar,” tutur Yana.

Bahkan, Yana menuturkan bahwa kota Banjar sejak berdiri pada 21 Februari 2003 lalu, belum memiliki ikon yang menjadi ciri khas kota itu sendiri.

“Ke depan, untuk calon pemimpin kota Banjar saya berharap jangan hanya bisa mengucapkan peduli, tapi juga harus bisa membenahi kota Banjar. Kalau hanya bisa ngomong peduli, kami juga dari dulu sudah peduli,” pungkasnya. (Hermanto/PasundanNews.com)