Istimewa

Pasundannews, Cianjur – Setelah melalui pemeriksaan RT PCR (rapid test polymerase chain reaction) oleh Labkesda Provinsi Jawa Barat, perempuan asal Kecamatan Cijati menjadi kasus 01 positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur. Diketahui perempuan berinisial MM (26)

telah meninggal dunia di RSUD Cimacan, setelah sebelumnya melahirkan bayi kembar di RSUD Sayang Cianjur.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal membenarkan adanya pasien positif itu seorang perempuan asal Kecamatan Cijati. Akan tetapi perempuan tersebut sudah meninggal dunia di RSUD Cimacan usai melahirkan bayi kembar di RSUD Sayang Cianjur.

“Seorang ibu asal Kecamatan Cijati menjadi kasus 01 positif Covid 19, hal ini diketahui setelah hasil pemeriksaan RT PCR (rapid test polymerase chain reaction) Labkesda Provinsi Jawa Barat keluar hari ini,” kata Yusman Faisal melalui voice note perpesanan WhatsApp.

Menurutnya, nyonya MM ini pertama kali berobat ke puskesmas kawasan Kecamatan Cijati pada 30 Maret 2020. Kemudian dia dirujuk ke RSUD Sayang keesokan harinya dan MM pun sempat melahirkan dua orang anak kembar berjenis kelamin laki-laki. Selang beberapa hari kemudian, beliau dinyatakan sembuh pada 4 April 2020 dan diperbolehkan untuk pulang.

“Saat itu MM tidak menunjukan gejala tertentu sehingga tetap diizinkan pulang.  Namun, pada keesokan harinya MM mengalami sesak nafas tapi masih enggan berobat. Baru tanggal 6 April 2020 beliau berobat ke puskesmas. Setelah diperiksa berdasarkan hasil rapid test, MM dinyatakan positif Covid-19,” ucapnya.

Akhirnya, ia pun dirujuk ke RSUD Cimacan karena ruang isolasi di RSUD Sayang penuh saat itu. Tim medis pun langsung mengambil sampel dahak untuk dikirim ke Labkesda Jabar dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“MM akhirnya meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan lanjutan diperoleh. MM meninggal di pagi hari pada 7 April 2020. Tim medis pun segera melakukan pemakaman dengan standar prosedur yang berlaku,” jelasnya.

Diakuinya gasil dari Labkesda Jabar baru keluar tanggal 17 April 2020, dan MM dinyatakan positif Covid-19.

“Hingga saat ini, pihak terkait masih menelusuri kembali tracing dan tracking kemana serta dengan siapa saja MM melakukan kontak sebelum meninggal,” tandasnya. (Pasundannews / fhn)