PASUNDANNEWS.COM, TANGERANG – Jumlah pasien yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (Covid-19), sampai hari ini, Selasa (18/2/2020), dilaporkan berjumlah 1.868 orang. Dari data tersebut, mayoritas orang yang meninggal berada tinggal di sejumlah provinsi di Tiongkok.
Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia berjumlah 73.243 orang. Dan Di China tempat virus corona berasal dilaporkan sebanyak 7.862 orang pasien virus corona dinyatakan sembuh.
Wabah virus korona (Covid-19) sudah mulai berdampak negatif bagi perekonomian global. Mata rantai ekonomi dunia mulai terganggu karena lalu lintas barang dari dan masuk ke China terganggu.
Menurut Michael Tjoajadi Presiden Direktur Schroder Investment Management Indonesia dampak yang paling terasa terhadap perekonomian domestik adalah lesunya sektor pariwisata karena pemerintah telah menutup penerbangan dari dan ke China sejak 5 Februari 2020. China, menurut data Badan Pusat Statistik, pada 2019 termasuk negara dengan wisatawan terbanyak kedua setelah Malaysia dengan kunjungan sebanyak 2,07 juta wisatawan.
Meski begitu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, tren tersebut harus disikapi secara hati-hati. Pihak pemerintah dan juga pelaku industri harus menyikapi wabah corona ini dengan bijaksana dan hati-hati.
Kerugian akibat virus corona juga dialami oleh Neela, sebagai seorang yang bergerak dalam usaha properti dan penyewaan apartemen di daerah Serpong. Neela menyewakan apartemen bagi para pekerja WNA yang sehari-harinya bekerja di Multinational Company sekitaran Serpong.
Menurut Neela, Ada 1 (satu) Penyewa apartemennya pulang ke China pada tanggal 6 Januari disaat libur Imlek dan kembali pada tanggal 4 Februari. Sekembalinya dari China dia tidak menunjukan gejala sakit, suhu tubuh normal dan sehat serta sudah 12 hari di Indonesia, artinya dia baik-baik saja dan tidak terjangkit virus corona, sebagaimana keterangan masa observasi dan inkubasi virus corona sekitar 14 hari.
Namun, begitu pihak pengelola apartemen tahu ada WNA China yang tinggal di unit apartemennya, Pihak apartemen Roseville SoHo & Suite BSD Tangerang Panik. Pada Jumat, (14/2/2020) Pihak pengelola langsung mendatangi kamar pihak yang bersangkutan, melakukan pengecekan suhu tubuh dan hasilnya normal.
Namun pada hari senin, (16/2/2020) Penyewa Apartemen yang adalah WNA China tersebut didatangi oleh Pengelola Apartemen dan disampaikan tidak diperbolehkan dan harus pergi dari unit dimana iya tinggal. Hal ini dilakukukan oleh Pengelola Apartemen tanpa adanya dasar tertulis sebelumnya bagi pemilik Apartemen, yaitu Neela.
Tidak hanya disitu, Neela sebagai pemilik unit apartemen juga ditelpon berkali-kali pada hari kamis (13/2/2020), Neela merasa di intimidasi terlebih neela diancam akan dilaporkan Ke Depkes sampai Ke polisi. Terlebih sebelumnya pihak pengelola gedung tidak ada pre caution atau informasi apa2 Tentang corona.
Menurut Neela di apartemen tersebut banyak sekali WNA yang menjadi penghuni dan tidak hanya menghuni unit miliknya.
Atas kejadian ini, Neela merasa dirugikan.
Neela berharap pihak pengelola dan pemerintah Indonesia bisa berhati-hati namun juga tetap bijaksana dalam menyikapi virus corona. Kita harus memiliki rasa empati sebagai sesama manusia, walau berbeda suku bangsa, kita jangan menuduh dan bertindak berlebihan apalagi tanpa memiliki bukti yang cukup.
“Sikap yang kurang tepat dari pelaku usaha dan jasa dalam menyikapi virus corona akan berdampak negative terhadap iklim ekonomi di Indonesia, terlebih hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dan china sangat erat,” Pungkas Neela. (pasundannews/admin)