Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat melakukan sidak di Kabupaten Cianjur, (foto: Farhaan)

PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengaku puasan atas pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara umum di Provinsi Jawa Barat. Untuk memastikannya mensos melakukan sidak salah satunya ke agen E-Warong Usman di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, hingga menyambangi pertemuan dengan 595 KPM BPNT di Kecamatan Pacet.

“Sosialisasi Program Sembako secara secara umum berjalan cukup baik. Kita berharap di daerah lain juga berjalan dengan baik, sehingga upaya kita bersama mengurangi kemiskinan bisa terus dipercepat,” kata Mensos Juliari saat ditemui usai kegiatan, selasa (04/20/2020).

Hari ini Mensos melakukan sidak di dua agen E-Warong di Kota Bogor dan di Ciloto. Di agen E-Warong H. Usman di kawasan Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas. Mensos mengecek berbagai kesiapan masyarakat terkait Program Sembako termasuk menyaksikan langsung proses pencairan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dalam kesempatan itu pula, Mensos berbincang dengan pengelola E-Warong H Usman, KPM, dan pendamping BPNT. Kepada pendamping BPNT Atikah, Mensos menanyakan tentang suka duka selama menjalankan tugas.

“Sukanya membantu warga prasejahtera ada kepuasan tersendiri. Dukanya tidak ada lebih tepat disebut tantangan. Ya kadang lokasi tugas kita jauh dan sulit. Atau ada KPM yang disabilitas ya kita dituntut lebih bisa telaten,” kata Pendamping BPNT Cipanas Aat Atikah.

Pasokan pangan di Kabupaten Cianjur sejauh ini tidak ada masalah. “Bahan pokok seperti beras dari Bulog pak dengan menunjuk supplier. Beras untuk KPM kami pilih yang premium. Kalau kualitas tidak bagus kami kembalikan,” kata Atikah.

Dalam kunjungan kerjanya ini, Mensos juga berkesempatan bertemu dengan 595 KPM BPNT di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Dalam kesempatan itu, Mensos menjelaskan tentang tingginya perhatian pemerintah terhadap kualitas penduduk Indonesia.

“Salah satu langkah pemerintah adalah dengan program BPNT yang pada tahun 2020 ini ditransformasikan menjadi Program Sembako. Tujuannya agar masyarakat prasejahtera mendapatkan asupan gini yang baik. Kalau masyarakat kita anak-anak kita mengalami perbaikan gizinya mereka akan menjadi generasi yang unggul,” kata Mensos.

Sementara itu Direktur Wilayah 1 Ditjen Penanganan Fakir Miskin Asnandar menyatakan, kunjungan Mensos merupakan bagian dari upaya untuk mengecek kesesuaian antara pedoman yang sudah ditetapkan dalam Program Sembako dengan implementasinya di lapangan.

“Dalam transformasi BPNT ke Program Sembako di antaranya kan adanya kenaikan indeks bantuan, dari, Rp110.000 per keluarga menjadi Ro150.000. Kemudian komponennya juga semula beras dan telor, kemudian ditambah ayam, daging dan kacang-kacangan,” katanya.

Dalam kunjungan Mensos tadi, kata Asnandar, tampak sosialisasi pedoman Program Sembako sudah berjalan baik. “Sesuai dengan yang kita saksikan bersama, pada kedua E-Warong tadi sudah berjalan baik,” paparnya.

Adapun Plt Bupati Cianjur Haji Herman Suherman mengajak Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Juliari Batubara untuk bertemu langsung dengan para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Aula Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet.

“Pak Mensos sedang kunjungan ke Cianjur, saya ajak untuk turun langsung menyapa dan bertemu dengan ibu-ibu penerima PKH yang ada. Beliau sangat antusias,” ungkap Herman.

Menurutnya, tahun ini ada peningkatan jumlah bantuan, dari Rp 110,000 menjadi Rp150,000. Item yang diberikan juga ditambah dengan pemberian daging. Sementara itu untuk substitusi dengan abon karena kendala tidak semua agen e-Warung memiliki freezer, pihaknya pun mengimbau agar para penyedia bantuan memperhatikan potensi dari masing-masing daerah.

“Jika kecamatan atau desanya penghasil beras bagus, tolong pakai beras produk lokal. Jika daerahnya penghasil daging ayam atau sapi, pakailah daging tersebut untuk sembakonya,” kata Herman.

Pada 2019 lalu, tercatat ada sekitar 120 ribu penerima manfaat PKH di Cianjur. Program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan di Cianjur, memang jadi salah satu fokus utama Pemerintah Kabupaten Cianjur. (pasundannews/fhn)