Serka Dadang Iswanto, Anggota Polisi Militer Subdenpom III/24 Banjar (Pomdam III Siliwangi). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu identik dengan sosok yang disegani.

Terkadang, TNI juga ditakuti hingga tak sedikit rakyat yang merasa segan untuk berinteraksi dengan anggota TNI.

Namun, berbeda dengan sosok Serka Dadang Siswanto. Meski terlihat garang tapi tidak menjadi halangan bagi dirinya untuk selalu dekat dengan rakyat.

Menurut anggota Polisi Militer dari Subdenpom III/2-4 Banjar (Pomdam III Siliwangi) ini, persoalan rakyat sudah menjadi prioritas utama.

Sehingga Ia selalu terpanggil untuk turut andil membangun ibu pertiwi dan tak segan terjun langsung berhadapan dengan publik.

Sikapnya yang selalu dekat dengan rakyat membuat Ia semakin mengutamakan kepentingan banyak orang.

Misalnya, saat ada warga meminta bantuan untuk menangkap salah satu pelaku penipuan dan pencurian sepeda motor.

Dengan menggunakan pakaian preman, Dadang pun  berhasil membekuk pelaku kejahatan di wilayah Cisaga, Kabupaten Ciamis pada Selasa (23/10/2023) siang.

Serka Dadang Bekuk Pelaku Curanmor 

Serka Dadang Iswanto (kepala plontos) saat membekuk pelaku kejahatan di wilayah Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis

Saat itu, Dadang membekuk pelaku seorang diri dengan mengandalkan kemampuan bela dirinya.

Setelah berhasil melumpuhkan pelaku, Dadang pun kemudian menyerahkannya ke pihak kepolisian.

Aksi pria lulusan Secata Rindam III Siliwangi tahun 1995/1996 dan Bintara Regional 2005 Pomdam III Siliwangi itu sempat viral di media sosial.

“Ah itu hanya kebetulan posisi saya sedang di sana,” ucap Dadang kepada pasundannews.com, Jumat (27/10/2023).

Selain suka menolong, Dadang juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan kerap melakukan aksi sosial.

Misalnya seperti bagi-bagi nasi kotak setiap jumat pagi kepada pasapon jalan (petugas kebersihan jalan) dan abang becak yang ada di Kota Banjar.

Namun, aksinya tersebut itu selalu sembunyi-sembunyi lantaran tidak mau terekspos media.

“Saya hanya menyisihkan sebagian rezeki saja untuk berbagi dengan mereka,” imbuhnya.

Dikalangan teman-teman dekatnya, pria kelahiran Bandung 25 Mei 1975 ini kerap dipanggil Dadang Getih.

Nama Getih sendiri memiliki arti darah yang artinya merupakan bentuk semangat yang mendidih dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Saat berbincang dengan Pasundannews.com di markas Subdenpom III/2-4 Banjar, Serka Dadang juga bercerita ketika bertugas di Pomdam Iskandar Muda, Aceh pada tahun 2001-2005.

Dadang menceritakan saat dirinya hanyut dan hilang terbawa Tsunami sejauh 10 kilometer dan dilaporkan meninggal dunia oleh satuannya.

Pernah Hanyut Terbawa Tsunami di Aceh  

Saat hanyut terbawa Tsunami, Dadang pun mengaku pasrah. Namun, sekuat tenaga Ia berusaha menyelamatkan diri dan akhirnya bisa menepi.

Kemudian Ia berjalan dengan kondisi yang sangat lelah untuk menuju ke markas Batalyon 112/Beruang Hitam, Aceh mencari tempat aman.

“Saat hanyut terbawa Tsunami, pagi itu awalnya saya sudah pasrah, namun sekuat tenaga saya berusaha menyelamatkan diri dan akhirnya bisa menepi. Kemudian saya berjalan ke gunung dengan kondisi yang sangat lelah untuk menuju ke markas Batalyon 112/Beruang Hitam, Aceh mencari tempat aman. Di tengah jalan saya ditemukan oleh anggota TNI Batalyon tersebut lalu dibawa ke markas,” terangnya.

Dadang menutup cerita saat bertugas di Aceh. Ia pun tidak mau melanjutkan ceritanya karena teringat 15 temannya yang gugur dan nyatakan hilang dalam peristiwa Tsunami tersebut.

Serka Dadang Iswanto memang sangat dikenal oleh masyarakat Kota Banjar Jawa Barat.

Wajahnya memang terlihat sangar, namun dibalik itu semua, Dadang juga memiliki sifat yang lembut dan baik hati. (Hermanto/PasundanNews.com)