Oleh: Bobby Septiana Irawan
(Ketua BEM Fakultas Ekonomi UNIGAL)
PASUNDANNEWS.COM, Telah habis terkuras keringat Rakyat demi Konstalasi 5 tahunan, tak sedikit dana dihabiskan demi memperebutkan Kursi Kekuasaan, baik Eksekutif maupun Legislatif, proses tersebutpun diwarnai berbagai Dinamika Multi-Narasi, dari bereadu Argumentasi pilihan siapa terbaik hingga kontak fisik antar loyalis yang sulit dihindari.
Sebagai Negara penganut Sistem Demokrasi, Indonesia memiliki keleluasaan untuk menentukan Nasibnya sendiri, Namun hal tersebut bukan tak memiliki Konsekuensi, Resiko atas hal tersebut adalah Cost Politic yang tak murah, akhirnya hanya Mereka yang sanggup secara Materil tentu memiliki tingkat keberpilihan lebih tinggi dibanding Mereka yang hanya bermodal Visi.
Tepat pada tanggal 20 Oktober 2019, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih secara resmi dilantik, dengan disaksikan seluruh Masyarakat, Mereka mengucap Sumpah dibawah Kitab Suci, Jokowi kini kembali memimpin Indonesia untuk kali kedua.
Tentu ini bukan kemenangan Partai politik koalisi ataupun kelompok pendukung, Tetapi inilah kemenangan Rakyat. Sebagai Pemenang, tentu Mereka tidak boleh tunduk pada Kuasa Asing dan Pemodal, Mereka harus merdeka dalam bersikap dan membuat kebijakan, karena bagaimanapun Arah Bangsa dan Kesejahteraan Rakyat ada ditangan Mereka. Maka jangan sampai pemilik Suara kecewa, seluruh kebijakan yang dibuat tentulah harus berdasarkan pertimbangan matang dan atas nama Rakyat.
Terakhir, Saya mengajak kepada seluruh Masyarakat terkhusus Mahasiswa untuk terus mengawal setiap gerak langkah Mereka, Sebagaimana adagium Kuno yang tertulis dalam surat Alcuin kepada Raja Charlemagne pada penghujung abad ke-8, “Vox Populi Vox Deui” Suara Rakyat Suara Tuhan, maka Rakyat sebagai pemilik Kuasa tertinggi tidak boleh abai terhadap segala permasalahan Bangsa.