Engkus Kusnadi (69) bersama istrinya Lina Herlina (45) saat ditemui awak media di rumahnya di Lingkungan Wargamulya Kelurahan/Kecamatan Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Ditengah gemerlapnya Kota Banjar Jawa Barat, ternyata masih ada warga yang tinggal tanpa listrik hingga belasan tahun.

Kusnadi (69), warga di Lingkungan Wargamulya RT 18/08, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar terpaksa tinggal di gubuk sederhana tanpa aliran listrik.

Kusnadi bersama istri Lina Herlina (45), anaknya Yuli Cahyani (22), dan cucunya yang baru berusia 4 bulan tinggal di gubuk berukuran 4×5 meter.

Selama 15 tahun, Kusnadi bersama keluarga terpaksa tinggal di gubuk tersebut karena keterbatasan ekonomi.

Mereka pun tetap bertahan tinggal dalam kondisi serba gelap, dan hanya mengandalkan lampu tempel minyak tanah untuk penerangan saat malam hari.

“Sehari-hari untuk penerangan ya hanya mengandalkan lampu tempel minyak tanah. Listrik belum ada di sini,” ungkap Engkus saat dirumahnya, Rabu (19/6/2024).

Diketahui, rumah tempat tinggal Engkus tersebut berada di atas tanah tumpang karang di hutan.

Meski hidup dalam keterbatasan, Engkus dan keluarga  tetap bertahan dengan harapan suatu hari bisa memiliki rumah sendiri.

“Harapan saya ingin punya rumah yang layak untuk keluarga. Hidup di gubuk ini sulit, apalagi dengan bayi kecil,” ungkap Engkus.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Engkus bekerja sebagai penarik becak dan melakukan pekerjaan serabutan lainnya.

Penghasilannya pun sangat tidak menentu, berkisar antara 10 hingga 30 ribu rupiah per hari.

“Pendapatan saya tidak tetap, kadang dapat 10 ribu, kadang 30 ribu. Itu pun kalau ada yang memakai jasa becak saya,” katanya.

Kendati demikian, Ia terus berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.

Engkus juga berharap perhatian pemerintah dan adanya dermawan yang bisa membantunya memiliki rumah yang layak.

Selain keterbatasan listrik dan penghasilan yang minim, kondisi kesehatan keluarganya juga menjadi perhatian utama.

Dengan seorang bayi yang masih sangat kecil, kebutuhan akan lingkungan yang sehat dan layak sangat penting.

“Ada bayi masih kecil di sini, khawatir juga kesehatan dan keselamatannya. Semoga ada jalan keluar untuk kami,” ungkapnya.

Camat Purwaharja Klaim Keluarga Engkus dapat Bantuan Beras dari Bapanas 

Sementara itu, Camat Purwaharja, Rina Purnama Sari, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kelurahan terkait keluarga tersebut.

Rina mengungkapkan, setelah dilakukan klarifikasi, warga tersebut tercatat sebagai penerima bantuan beras pangan dari Badan Pangan Nasional sebanyak 10 kg setiap bulan.

“Yang bersangkutan terdaftar dalam program bantuan pangan, sehingga kebutuhan dasarnya bisa terpenuhi,” ujar Rina saat ditemui di kantor Kecamatan Purwaharja.

Rina menambahkan bahwa pihak kelurahan Purwaharja  telah berperan aktif dalam mendata dan menyalurkan bantuan tersebut.

Menurutnya, upaya ini untuk memastikan tidak ada warga yang terlewat dari program bantuan tersebut, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil.

“Kami terus berupaya agar semua warga, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil, mendapatkan hak mereka dalam menerima bantuan dari pemerintah,” pungkas Rina.

(Hermanto/PasundanNews.com)