Rapat Kemitraan Penanggulangan HIV AIDS di Aula Gunung Babakan, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Banjar, Kamis (26/10/2023). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kasus Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Kota Banjar Jawa Barat hingga September 2023 mengalami kenaikan 10 persen.

Data tersebut berdasarkan hasil validasi data dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.

Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjar Syahid Burhani mengatakan hal tersebut kepada awak media, Kamis (26/10/2023).

Syahid menyebutkan, jika dihitung berdasarkan data tersebut maka terjadi penambahan sebanyak 39 kasus ODHA.

“Ya, untuk kasus ODHA mengalami kenaikan dari Januari sampai September 2023 yakni 39 kasus. Berdasarkan testing mereka, ada yang warga Banjar dan dari luar Banjar,” kata Syahid

Syahid mengungkapkan dari jumlah tersebut, rata-rata masih dalam kategori usia produktif dan kebanyakan dari sesama jenis yakni Laki-laki Suka Laki-laki (LSL).

Tak hanya itu, dari hasil analisisnya, kasus tersebut terjadi karena pola hidup atau perilaku masyarakat melakukan tindakan yang sangat berisiko.

“Kasusnya kebanyakan dari LSL. Berdasarkan analisis, kasus ini terjadi akibat dari pola hidup serta perilaku masyarakat yang melakukan tindakan beresiko,” katanya.

Syahid menambahkan, dalam penanganan kasus ODHA saat ini yang menjadi kendala yakni masalah pengobatan.

Menurutnya, terkadang ada yang enggan berobat dan ada pula yang mau berobat tapi mereka terkendala biaya.

“Obatnya gratis. Hanya untuk pelayanan memang ada biaya administrasi. Bagi mereka yang terkendala biaya, kami sudah berkoordinasi dengan lembaga Baznas agar mendapatkan keringanan,” imbuhnya.

Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana mengatakan, adanya peningkatan kasus ODHA tersebut menjadi menjadi PR bersama.

“Adanya peningkatan kasus ODHA ini maka menjadi PR kita bersama untuk lebih masif lagi melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan,” kata Nana yang juga Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjar.

Nana menyebutkan, kasus HIV AIDS kembali menjadi primadona, untuk itu pihaknya bersama stakeholder terkait mengadakan rapat kemitraan.

Nana mengakui bahwa selama ini KPA Kota Banjar minim anggaran atau bahkan tidak memiliki anggaran.

Untuk itu, KPA bisa ikut berkolaborasi dengan instansi yang mempunyai kegiatan mengumpulkan masyarakat seperti edukasi dan sosialisasi.

“Kita akui selama ini KPA masih keterbatasan anggaran, namun kegiatan penanggulangan HIV AIDS harus tetap berjalan. Di sini, KPA bisa berkolaborasi dengan instansi terkait yang punya kegiatan edukasi atau kegiatan yang bisa mengumpulkan masyarakat seperti penyuluhan dan sosialisasi. Nah di sana KPA bisa menggunakan perannya sebagai petugas penanggulangan HIV AIDS,” terangnya.

Kegiatan rapat kemitraan yang digelar di aula Gunung Babakan Setda Kota Banjar ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Andi Bastian, Perwakilan BPJS kesehatan, perwakilan Dinas Sosial, PMI, komunitas, serta tamu undangan lainnya. (Hermanto/PasundanNews.com)